Senin, 26 Januari 2015

Melahirkan si Kembar Ziran dan Zirin


Assalamualaikum teman teman..
Sebetulnya sudah dari dulu sekali, gda bilang mau cerita tentang lahiran Ziran Zirin, tapi belum belum aja. karena eh karena, karena apa ya? karena baru sempat dan baru mood aja. hehe maaf yaaa..
Jadi begini ceritanya, siap siap yaaa..
Pada suatu hari, gda merasa mual-mual banget! (padahal kondisi waktu itu aktivitas sedang cukup padat dan juga pakai KB IUD yang nova T yang 5 tahun). karena mual mual banget itu lah akhirnya gda memutuskan untuk makan makanan super pedas, kripik kripik pedas sampe habis sebungkus, level 10 pula, karena waktu itu sedang di perjalanan dari bandung menuju jakarta untuk shooting Hitam Putih trans 7. pokoknya rasa mual nya gak seperti biasanya! lalu shooting pun di mulai dan baru selesai tengah malam, eh malah rasanya semakin mual dan kunang-kunang! karena penasaran, akhirnya gda beli test pack, dan jam 2 malam gda coba test, ternyataaa.. hasilnyaaa... POSITIVE !
Rasanya percaya gak percaya. Jujur saja, waktu itu gda baru saja bilang kalau mau punya adiknya nifaa itu nanti pas nifaa usia 5 tahun, mau sekolah dulu, mau kejar karir dan usaha dulu, pokoknya segala ambisi duniawi gda targetkan, dan ternyata, Allah berkehendak lain, yaitu HAMIL ! tiba-tiba, clak clak clak air mata ini menetes. huhuhuuuuu.. teringat akan hamil Nifaa dulu yang lumayan repot karena muntah-muntah terus sampai 9 bulan, berpayah-payah di awal kehamilan hingga harus bedrest, dan pas melahirkan nifaa tuh rasanya sakiiiiiiit banget banget ( sampai pas pembukaan 10 pun muntah alhasil lahirannya sambil lemas, mungkin karena anak pertama kali yaa, jadi belum berpengalaman ). Gimana dong ini kerjaan, target, dan sebagainya? (di dalam fikiran gda) langsung saja gda membayangkan yang sebetulnya BELUM-TENTU-TERJADI, beranggapan kalau hamil kali ini akan sama prosesnya, berikut lahirannya. Dan ternyata : BEDA hampir 180 derajat! mau tau bedanya bagaimana? ikuti terus cerita ini ya! (Apa siiih)
Sewaktu itu karena gda belum mau woro-woro, khawatir hasil test pack nya kurang akurat, jadi supaya memantapkan hati, gda cek ke dokter kandungan terdekat di jakarta (bukan dr kandungan langganan) dan ternyata benar adanya kalau gda hamil. Dokter bilang, kalau gda hamil dengan IUD di dalamnya, berarti kehamilan ini lebih beresiko dan harus bedrest total. huaaaaa gimana atuh kerjaan gda, ini itu, pokoknya banyak hal yang berkecamuk di fikiran gda. clak clak clak nangis lagi deh. Sampai dokternya tanya, apa ini IUD nya mau di cabut atau tidak, tapi kalo di cabut ada resiko keguguran karena ini posisinya agak kelipat apa gimana gitu. Aduh masa di gugurin sih :( rasanya memang campur aduk, kehamilan yang di luar rencana, ada IUD yang gak bisa di cabut di dalamnya, kerjaan lagi banyak, dan baru ketahuan kalau gda ada kista juga, gda belum siap hamil lagiiii (padahal kan katanya kalau orang mau hamil, harus relaks, ga banyak beban, dan lain sebagainya, dan ternyata Allah memberikan amanah disaat gda sedang under pressure, merintis usaha, dan kegiatan yang cukup padat). Kenapa IUD nya kok bisa jebol? Padahal kemungkinan gagal kan 1% tapi kok bisaa gda masuk ke 1% itu? Hikmahnya apa sih iniii?
Hari demi hari gda lalui (ciyeh) dan gda gak melakukan bedrest seperti saran dokter, gda tetap melakukan kegiatan dengan jadwal yang cukup padat. Hingga pada suatu hari, gda bangun tidur dan terkaget-kaget melihat darah yang cukup banyak di kasur! Astaghfirullah, darah apa ini? Gda langsung pegang perut khawatir keguguran. Rasanya campur aduk, antara sedih, merasa bersalah, merasa berdosa karena gak bedrest dan menjaga, tapi juga kehamilan yang di luar rencana, ah pokoknya campur aduklah! Nangis sampai sejadi-jadinya, cari dokter tidak ada yang buka di pagi hari karena libur lebaran. Akhirnya ketok-ketok pintu tetangga yang berprofesi sebagai bidan, yaitu bidan Indarwati. Alhamdulillah nya anak beliau mba Jatu yang mana adalah dokter, sedang ada di rumah dan punya alat USG. Deg deg an banget, takut keguguran! Huaaaa.. dan pas di periksa, “Alhamdulillah teh, janinnya sehat gak apa apa. Teteh jangan terlalu capek yaa, harus bedrest beneran” Alhamdulillaaaah, bisa bernafas lega (padahal mata udah bengkak). “eeeh bentar-bentar teh, kok ini jantungnya ada dua yang berdenyut” kata dr Jatu. “maksudnya?” (kaget!) “iyaaa tehh, ini mah kembar! Ada 2 bayiiii, selamat ya teh” Ya Allah! Ya Allah! Yang tadinya nangis-nangiiiiis tiba-tiba di bikin senyum bahagiaaaaa banget dalam hitungan menit. Allah memang maha pembolak balik hati. Yang paling mau di lakukan cuma taubat dan syukur. Ya Allah.. maafiiin gda ga bersyukur dititipi amanah ini, gda malah mikirin hal yang bersifat “duniawi” aja. eh tapi kalau di ingat-ingat, beberapa hari sebelumnya nifaa suka gendong-gendong boneka bayi, dan bayinya ada dua. Aneh tapi nyata, mungkin nifaa udah merasakan kehadiran mereka.
Hari demi hari gda lalui (ciyeh, kata-kata yang sama >.<) rasanya gak percayaaa. KB gagal? Kembar? Hamil disaat lagi padat kegiatan yang mana sebetulnya fikiran dan badan lagi gak relaks. ( padahal waktu mau hamil nifaa dulu sampai nunggu 1.5 tahun lhoo! Dan itu di kasih pada saat sudah pasraaah banget) Ya Allah. Hikmah apa ini? Setelah gda sadari, ini adalah teguran yang indah dari Allah, Allah mengingatkan gda untuk lebih meluruskan niat lagi, sebetulnya amanah gda yang utama apa, tujuan gda hidup apa, gda merintis usaha, aktualisasi diri untuk apa dan siapa, dan banyakkk pokoknya. Sewaktu bedrest itu seperti dikasih waktu sama Allah untuk banyak bertafakkur, introspeksi diri juga. Alhamdulillah dan ternyata, jauhhh dari pas hamil nifaa. Makan tetap lahap, di kasih kesempatan bisa naik turun pesawat (di dalam maupun luar negri), yang artinya bisa jalan-jalan, babymoon, dan kerjaan juga bisa di kerjakan. Tuh kan! Kita tuh suka takut dan mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi deh! (kita? Gda kaliiii >.< )
Bedanya hamil ziran zirin dengan hamil Nifaa adalah gak tahu kenapa jadi rajin dandan heuheuhuehuehuehueheuheuehue (kok heuheu nya banyak) sebetulnya beda nya sangat terasa di usia kehamilan 6 bulan keatas. Perut hamil 6 bulan sudah seperti hamil 9 bulan! Gede! hihi. Kehamilan 7 bulan sudah mulai kontraksi palsu. Kan katanya kalau kehamilan kembar banyak yang lahirannya prematur karena memang sudah sempit sekali, jadi mungkin bayinya udah gak kuat. Dan memang rasanya sakiiitt sewaktu mereka bergerak (tapi lucunya, kalau dulu kan perut ada yang nendang-nendang atau gerak hanya ada 1 tonjolan, kalau ini 2 bahkan lebih dengan arah berbeda hihihi). Masuk usia 8 bulan, gda sudah mulai susah sekali untuk sujud, karena perut saking besarnya. Selalu memakai gendongan perut kemana-mana, dan tidur pun sambil duduk karena kalau tiduran perutnya seperti mau tumpah! Hehe. ini asli ya bukan lebay. Belum lagi Nifaa sudah mulai cemburu karena mungkin sudah mulai merasakan kehadiran adiknya, jadi sering minta di gendong. Jadi rasanya memang harus benar-benar mengolah emosi. Usia kehamilan 34 minggu, rasanya sudah hampir tak sanggup lagi. Perut beraaat sekali, sampai ke toilet saja harus di bopong atau di tuyun. Tidur sudah susah nyenyak karena sambil duduk dan perut yang besar itu, nafas juga sudah susah, dan sering sekali kontraksi palsu.
Hingga pada suatu hari, cek ke dokter kandungan (dokter Anna Fachruriah di Hermina Pasteur Bandung), ternyata posisi bayi yang satu sudah bagus (ke bawah) yang satu melintang. Gimana atuh ini? Pengen lahiran normal, tapi gak bisa karena posisi salah satu bayi melintang. Tapi ini masih 34 minggu, belum waktunya lahiran. 2 minggu lagi lah. Tapi hamba sudah tak kuattttttt.. hahay! Akhirnya gda daftar jadwal untuk oprasi sesar di hari sabtu. Gda berusaha mengolah fikiran dan emosi supaya tetap positif, sambil janin nya di ajak ngobrol, kalau mereka anak soleh baik, bantuin bundanya kalau lahiran gak akan sakit, ya pokoknya semacam hypnobirthing sendiri gitu. Sambil berusaha sujud (kan katanya kalau sujud, posisi bayi bisa berubah jadi bagus). Katanya supaya lahiran lancar, harus banyak ibadah, sedekah, minta maaf, dan lain sebagainya. Memang proses melahirkan itu seperti perjuangan hidup dan mati, dan hanya Allah sumber kekuatan yang dapat menolong kita. Akhirnya pada hari jumat, gda kontrol ke obgyn untuk tahu perkembangan bayi dan posisinya. Dan ternyata, maha suci Allah, posisi mereka jadi bagus! Seneng dong sekaligus galau, atuh kalau posisinya bagus begini tidak ada alasan medis untuk melahirkan dengan operasi sesar dong? Gimana kalau beberapa hari kedepan posisi bayi berubah lagi jadi melintang? Trus nanti takut yang satu normal yang satu sesar, jadi capek sebelum dan sesudah dong? Tapi gimana, jujur saja agak takut, mana harus mengeluarkan dua bayi pula kalau normal! Nah loh! Sudah gitu, keluarga hampir semua menyarankan gda untuk lahiran sesar saja, karena khawatir gda kecapean seperti waktu lahiran nifaa dulu ( gda mengerti mereka menyarankan begitu karena rasa sayang sama gda khawatir kecapean atau bagaimanalah gitu). Galau galau deh!
Pulang ke rumah, kok aneh? Ini perut jadi ringan! Jalan jadi mudah padahal tadinya harus selalu di tuyun. Sampai gda tanya ke dokter, “dok, mungkin gak sih ini bayi turun berat badannya? Kok jadi hampang ya dok?” kata dokter sih gak mungkin juga, karena kan sudah mau lahiran gini mah biasanya stabil. Ma sha Allah, ini memang kuasa Allah banget. Mungkin karena posisi bayi sudah bagus jadi terasa lebih ringan. Ah tapi tak tahu lah, ini memang kuasa Allah yang maha baik. Gda jadi teringat kembali, kalau lahiran ini pasti sudah ada garis takdirnya, ada Allah yang maha menolong, kenapa kita harus pusing sendiri? Seolah bisa mengatur takdir sendiri? Akhirnya setelah shalat istikhoroh beberapa kali, gda memantapkan diri untuk lahiran normal, dan membatalkan  lahiran sesar yang harusnya hari sabtu. Entah rasanya seperti apa, tapi disaat keyakinan itu datang, rasanya sangat nikmat, hari-hari terasa lebih indah. Tiap hari gda selalu ajak ziran dan zirin ngobrol, kalau mereka anak hebat, anak soleh yang siap membantu bundanya melahirkan mereka ke dunia, kalau bunda kangen sekali ingin melihat mereka, dan bunda sayang mereka.
Tibalah hari senin, rencananya memang mau cek posisi saja, apakah masih bagus dan siap untuk lahiran normal. Belum ada tanda-tanda seperti flek atau kontraksi yang melinukan itu. Ya adem ayem lah. Pas diperiksa, Alhamdulillah posisi bagus, berat badan bayi cukup, dan masuk usia 36 minggu yang mana artinya udah 9 bulan ( Alhamdulillah gak prematur, walaupun untuk ukuran normal masih kurang 2 minggu). Eh ternyataaa, pas dateng ke dokter itu udah pembukaan 1. Jadilah gda diminta standby di RS karena khawatir proses pembukaannya cepat. HAH! Lahiran hari iniii? Ih dag dig dug duer daiyaaaa! Tapi kok gak kerasa sakit-sakit pembukaan siih? Eh tapi Alhamdulillah. Jam demi jam di lalui, bisa buka gadget, baca-baca buku, makan, ngobrol, mengaji, dll deh. Dan pas waktu itu, bapak sedang umroh ke tanah suci, gda menitip doa “ bapak, doain yaa gda mau melahirkan. Doakan supaya GAK SAKIT” hehehe Aamiin. Trus beberapa jam kemudian, dokter bilang bahwa ini ada pembukaan tapi lama, dan gda gak merasakan mules yang berarti (dulu pas lahiran nifaa pembukaan 4 itu udah gak karuan rasanya, udah gak bisa pegang gadget, hehe) tapi pas ziran zirin ini gda malah adem ayem aja. Mules tegang sih, tapi masih bisa tertahan. Akhirnya dokter bertanya, “ ini kita pake induksi aja ya? Soalnya kalau gak mules gimana lahirannya?” apa! Induksi? Katanya mulesnya jadi sakit banget ya? Aduduh gimana dong, atuuutt! Tapi, ya sudah lah tak apa. “Boleh dok” selang beberapa jam, gda tiba-tiba dibangunkan oleh dokter dan pas di periksa sudah pembukaan 5. “loh kok kumaha iyeu teh (gimana ini teh) yang mau lahiran malah tidur? Di induksi malah tidur? Hehehe” eh iya! Kok gda gak sadar ya, tiba-tiba ketiduran lagi di induksi. Hehee, aneh sendiri gak kerasa mules yang gimana gitu. Lalu pembukaan berjalan dan baru deh kerasa mules kejer pas pembukaan 7. Pas pembukaan 10, seperti biasa tak lupa gda mengingatkan kepada Ayah Apin untuk mendokumentasikan momen ini, hihihihi. Entah kenapa yang keingetan malah itu.
“yaaaa ibuuu, siaaapp udah pembukaan 10, boleh ngeden ya bu!”
Bismillah!
Trus kan mengejan ya, gda malah lupa proses ngeden itu tidak boleh bersuara. Gda malah bersuara dan bilang “bentar, nafasnya habis” padahal kan bukan begitu, jadinya pembuluh darah gda ada yang pecah dan wajah berbintik-bintik merah deh. Beruntung gda ditemani oleh Bude Elly yang mana adalah bidan (bude Elly ini sodara dari Kang apin), bude Elly bilang kalo mengejannya ke bawah seperti mau “Sesuatu” bukan bersuara. Mengejan yang ke 8 kali, akhirnya ziran keluar sedikit eh masuk lagi! Hayah bagaimana ini. Semangat semangat! Akhirnya ziran keluar kepalanya sedikit, lalu di bantu oleh alat vacum dari luarnya. ( kalau dulu nifaa di bantu para suster dengan perut gda di dorong dari atas, tapi karena ini ada zirin jadi gak bisa dong nanti takut kepencet zirinnya hehe). keluarlah Ziran, Alhamdulillah rasanya terharu sekali. Udah mau nangis-nangis tiba-tiba,
“ bu bu ibu, ini satu lagi anak nya masih di dalem!” oh iyaaaa! Hihihihihi.
Akhirnya nunggu mules lagi, karena di induksi jadi cepet mules lagi. Alhamdulillah pas melahirkan zirin rasanya lebih mudah, karena mungkin sudah di bukakan “jalan” oleh Ziran.
Ya Allah, terimakasih Engkau memberi jalan dan kesempatan gda untuk melahirkan anak kembar secara normal. Ini berkat doa dari orangtua, sahabat, dan teman-teman semua. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Dua bayiiiii iniii sama banget wajahnya, hihi. Gak nyangka juga Ziran lahir 2.8kg, Zirin 2.6 kg. Yang mana gda selama hamil naik 13kg, didalemnya ada 6 kg (plus air ketuban). Alhamdulillah Ziran Zirin gak harus di inkubator karena beratnya kekecilan. Sewaktu baru lahir, Bilirubinnya tinggi sehingga harus di inapkan beberapa hari di RS. Sedih, tapi karena sudah berpengalaman pas nifaa dulu, jadi sedihnya tidak sampai sediiiih banget gitu. Hehe! ya dulu mah namanya juga ibu baru.
Alhamdulillah, panjang ya! Maaf yaaa.. in sha Allah kalau ada kesempatan lagi, mau cerita tentang proses menyusui ziran dan zirin. Alhamdulillah sekarang 1 bulan lagi mau 2 tahun, masih minum ASI dan lagi proses menyapih secara bertahap. Doakan yaaa ^^


38 komentar:

  1. Ass. Akhirnya bisa juga baca ceritanya mbak gda tentang si kembar. Dramatis juga ya mbak? Hehe.. Tpi setelah baca cerita mbak gda. Jdi yakin banget sama kekuasaan Allah. Menciptakan makhluknya dengan sempurna. Suka deh.. Sukses selalu ya mbak gda. Semoga keluarga sehat selalu. Amin. Dan ditunggu cerita selanjutnya mengenai proses menyusui si kembar.

    BalasHapus
  2. Ass. Akhirnya bisa juga baca ceritanya mbak gda tentang si kembar. Dramatis juga ya mbak? Hehe.. Tpi setelah baca cerita mbak gda. Jdi yakin banget sama kekuasaan Allah. Menciptakan makhluknya dengan sempurna. Suka deh.. Sukses selalu ya mbak gda. Semoga keluarga sehat selalu. Amin. Dan ditunggu cerita selanjutnya mengenai proses menyusui si kembar.

    BalasHapus
  3. MashaAllah Gdaa luar biasa yaa.. Ga kebayang itu gimana beratnya bawa perut dgn bayi kembar,aku aja bawa bayi 1 diperut uda eungap banget.. Salut sama Gda dan Ibu2 beranak kembar..

    BalasHapus
  4. Salam, gaida..
    Baca ini gue jadi ngerasahin bahagianya, ngerasain mualnya, ngerasain mulesnya.
    Duhh pengennnn hamil :D Lucu kali ya punya anak kembar, tpai blm kebayang ngurusnya, apalgi tandem menyusui ASI gt. Doain yaa biar segera punya momongan. ketularan gaida. Aamiin :)

    BalasHapus
  5. aduh teh terharu aku bacanya, hebat teh gda bisa ngelahirin normal, ga kebayang sakitnya gimana, sehat selalu ya teh buat keluarga :) salam kenal teh

    BalasHapus
  6. Subhanalloh ya teh.. sungguh membuat ria
    smakin d ingatkan bahwa slalu ingat Alloh dlm kondsi apapun..
    salam kenal ya teh dr ria di tasikmalaya.. smoga Alloh takdirkan bs brtemu teh gda.. :)

    BalasHapus
  7. Subhanalloh ya teh.. sungguh membuat ria
    smakin d ingatkan bahwa slalu ingat Alloh dlm kondsi apapun..
    salam kenal ya teh dr ria di tasikmalaya.. smoga Alloh takdirkan bs brtemu teh gda.. :)

    BalasHapus
  8. alhamdulillah teteh, senengnya punya anak kembar.. semoga ziran dan zirin jadi anak yang sholeh aamiin

    BalasHapus
  9. tegang bgt teh bacanyaaaa, tapi memng benar yah kita tuh harus postif thinking sama ALLAH apapun itu yang diberikan olehNya, salam yah teh buat nifa,ziran dan zirin

    BalasHapus
  10. Subhanallah..
    Nano-nano rasanya baca tulisan mbak Gda yang tentang lairan si kembar Ziran Zirin ini !

    Semoga suatu saat nanti saya ketularan punya anak kembar seperti mbak Gda ( Jika ALLAH mengijinkan. hehe ) amiin..

    Terimakasih sudah berbagi cerita & pengalaman nya mbak ini..
    Semoga berkah..

    Semoga si kembar Ziran & Zirin menjadi anak yang sholeh juga berbakti kepada orang tuanya, agamanya, & negaranya. Ammiinn... :)

    BalasHapus
  11. Subhanallah luar biasa sekali perjuangan Ghaida.. Tapi insya Allah terbayar semua ya dengan melihat duo ganteng yang soleh. Amiin. Nice sharing Ghaida :)

    nianastiti.blogspot.com

    BalasHapus
  12. alhamdulillah khatam bacanya teeeh.. hihihi seru atuh ya. keingatan waktu abis suting HitPut teh Gda panik :D

    BalasHapus
  13. alhamdulillah. seru banget teh :) zahra seperti ikut merasakan kenangan indah tth saat mengandung dan melahirkan si kembar. barakallah teh :)

    BalasHapus
  14. teteeeeeh seru banget ceritanya, lucuuu. bismillah semoga bisa ketemu teh gda secepatnya :3

    BalasHapus
  15. Teh Gda, akhirnya keluar juga ceritanya.. Teh, saya pengen punya anak kembar juga, tp nano nano ragu gitu klo ngebayangin ngelahirin satu anak aja ngedennya susah yaaa.. eheheh.. Gimana kata Allah aja *nikah aja belom* ahahahhaa..

    BalasHapus
  16. Seru baca tulisannya teteh jadi makin kagum aku teh :)
    Jadi pengen ketemu langsung deh sama teteh Gda...
    Aku juga pengen nih teh punya anak laki-laki 2... Hehe

    BalasHapus
  17. Seru baca nyaaa...udh lama nunggu2 tehhh...akhirnyaaa...hehehe....
    dan teemotivasi ingin punya anak kembar....doakan aku ya tteh...

    BalasHapus
  18. Subhanallah... ikut deg degan denger cerita perjuangannya, ikutan ngerasain senengnya ky gmn. Gx kebayang bgt gmn terharunya.. smg si kembar jd anak soleh n yg sedang menantikan momongan juga segera dikabulkan ALLAH,
    Eeh.. itu beneran hamil kembar cm nambah 13kg, klo dgr cerita tmn2 yg hamil 1 aja bisa nambah 20kg, subhanallah bgt maha baiknya ALLAH

    BalasHapus
  19. Subhanallah...benar-benar perjuangan yang tidak akan terlupa ya mbak =).
    Saya juga melahirkan anak kembar saya dengan persalinan normal. Kembar cowok-cowok juga (Fadhil&Nabil), sekarang usianya 32 bulan (2 tahun 8 bulan). Mereka lahir saat usia kehamilan saya 34 minggu.
    Berat badan masing-masing 3kg sama 2,5kg. Kenaikan berat badan saya saat itu 17 kg, dari 40kg jadi 57 kg. Alhamdulillah dengan kuasa Allah proses persalinannya dimudahkan & dilancarkan.
    Salam kenal dari saya Mbak Ghaida, juga dari si kembar Fadhil&Nabil buat si kembar Ziran&Zirin =)

    BalasHapus
  20. teteh, aku bacanya sampe terharu, nangis, rus senyum senyum sendiri sampe ketawa.
    subhanalloh yaa teh, semoga aku lekas diberikan alloh amanah, menikah yang dikit lagi waktunya rus leaks diberi momongan anak cantik da ganteng kaya teteh.

    btw mampir di blog ku ya teh ndajulyansyah.blogspot.com

    BalasHapus
  21. Subhanallah...1,5th menunggu dengan pasrah ternyata ceritanya indah sekali..sampai nangis bacanya..aq 11 bln menikah jg belum dikasih amanah,dgn baca tulisan teteh aq jd terinspirasi untuk sabar,pasrah,positif thinking to Allah SWT..amin

    BalasHapus
  22. Mengharu biru,seneng,sedih,malah ada bagian yg merinding jg.. Btw,spt kata teteh,Allah memang maha pembolak balik hati.hehehe.. Banyak2 bersyukur ya teh!

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah akhirnya tiasa ngadangu kumaha teteh gda melahirkan si soleh2 dan ganteng2 ziran zirin
    Indi ikut merasakn dag dig dug,tegang,terharu kdg ketawa(trnyata oh trnyata teh gda bodor oge😒)
    Pasti seneng bgt ya teh punya 2 bodyguard cilik itu...ya Allah bener bener kabita..pgn peluk2in ziran zirin *oopss
    Heheeh tth pidu'ana nyaa mudah2an indi jg bisa diberi anugrah bayi kembar sapertos tth,aamiin

    BalasHapus
  24. Hahahaah lucuu (ternyata oh ternyata teh gda bodor oge😌)
    Seneng Alhamdulillah akhirnya bisa tau asal muasal si ganteng2 ziran zirin...
    Indi bacanya ikut2 tegang,dag dig dug dueeerrr daiaaaa dan terharu juga yaaa,kebayang itu perut segede apa...hehehe
    Tapi pasti teh gda seneng bgt ya..
    Iiiiihhhh jadi kabitaaa
    Pgn kya tth...dapat anugerah 2 mujahid cilik yg soleh2..aamiin
    Pidu'ana ya tth semoga indi jg bsa dpt bayi laki2 kembar jg,aamiiin

    BalasHapus
  25. senangnyaaa, Alhamdulillah, kuasa Allah memang luar biasa, Subhanallah,, semoga saya segera memiliki amanah yg serupa dengan mb Ghaida, Amiin :)

    BalasHapus
  26. Alhamdulillah terimakasih yaa teman teman udah menyempatkan baca tulisan ini, hehe ☺️ Smg segera di beri momongan bagi temen temen yg kepingiiinnn ☺️

    BalasHapus
  27. Teh mau tny.
    lepas uid nya kpn?
    Saat lahiran / saat usia khmilan brp bulan?
    Mohon di bls y teh.
    siti bekasi♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. IUD nya keluar sewaktu melahirkan tehh, nempel di plasenta :)

      Hapus
  28. Subhanallah.... merinding bacanya. sy sekarang lg hamil 7 bulan teh, ngebayangin nanti lahiran gimana. baca ini jd semangat dan yakin segala kemudahan datangnya dr Allah... makasii teh bermanfaat bgt

    BalasHapus
  29. Baca cerita Teh Gda nano nano
    Berasa sedih tapi juga pingin ngakak
    Subhanallah yaaa Teh kalau sudah kehendak Allah, semua dipermudah

    BalasHapus
  30. subhanallah...pas baca dipertengahan ceritanya air mata turun gitu aja hiks hiks terharu bgt atas kekuasaan Allah yg sangat luar biasa..
    Alhamdulillah ya segala sesuatu nya selalu dimudahkan oleh Allah SWT
    Aq udh 1 thn setengah menikah, sampai saat ini masih berusaha bersama suami...minta doanya ya Gda, mudah"an Allah segera memberikan keturunan kpd kami..dan segala sesuatunya diberikan kemudahan amiiin...

    BalasHapus
  31. Saya sekarang lg hamil kembar sudah masuk 7 bulan.. dua2nya cowok... saya trauma mlahirkan anak pertama satu stengah tahun lalu. Gak jauh beda dgn mba gda ini kehamilan diluar rencana tp ttp bersyukur meski tetep kuatir sampe kadang gak bisa tidur. Bersyukur deh nemu tulisan mba gda ini yg memotivasi utk tdk kuatir n takut mlahirkan bayi kembar. Trims ya mbak.. bnr2 mnguatkan..

    BalasHapus
  32. aduh bikin terharu..semangat teh...


    http://kambingaqiqahsoloraya.blogspot.co.id

    BalasHapus
  33. Salam kenal teh, Seneng bacanya, berharap banget punya anak kembar tp ga punya turunan kembar

    BalasHapus