Kamis, 26 Februari 2015

LIVE : Bukan Empat Mata Trans 7




Date : 18th February 2015
Place : Studio Bukan Empat Mata, Trans 7
Wardrobe :
Zahra Shawl : GDa'S by Ghaida
blazer & dress : GDa'S by Ghaida

Sabtu, 14 Februari 2015

surabaya : one fine morning



photo candid by my personal photographer : hubby!


in love with the decoration, ambience, and almost all foods of this restaurant 


Date : 7 February 2015
Place : Garden Palace Restaurant, Surabaya
Photographer : Hubby
wardrobe :
instant khimar : @mrsdeviyanuari
Lychee blouse in grey : @gdas_by_ghaida
batik skirt : @gdas_by_ghaida
hamilton mini bag : Michael Kors

Sewaktu nanya sama suami, kita ke surabaya mau bawa salah satu anak atau berdua saja ( karena kalau bawa semua harus bawa pasukan, gak bisa cuma berdua, hehe) karena isi acaranya hanya talkshow yang hanya beberapa jam (tidak ada fashion show dan lain sebagainya yang membutuhkan persiapan dan fokus lebih). Eh ternyata jawabannya, "berdua aja!" yeyey! Artinya honeymoon singkat. Kalau pergi keluar kota begini, persiapannya cukup banyak. Dari mulai penitipan anak-anak ke siapa saja, (biasanya sama Mamah Ninih, Mama Hema, atau saudara dan tetangga), jadi memang setiap mau pergi harus mencocokkan jadwal dengan para Mamah, hehe. Selain itu persiapan makanan anak-anak, susu, buku, mainan, dan lain sebagainya. Walaupun kita sudah di amanahi 3 anak, quality time sama suami itu dirasa sangat perlu. Seharusnya malah bukan waktu sisa. Tapi berhubung gda dan suami tidak memiliki jadwal kerja yang sangat terjadwal, jadi memang saat-saat seperti inilah salah satu waktu untuk quality time. Jujur kalau sudah di rumah, karena kami tidak memiliki khadimat (baca : pengasuh) memang pagi-pagi dan malam itu jam-jam hectic bersama anak-anak. Dari mulai mandiin, bermain, masak makanan, dan belajar (sambil bermain). Okay, let's arrange another honeymoon, Hubby! ^^

Kamis, 12 Februari 2015

Surabaya : talkshow how to become mompreuneur








Date : 7 February 2015
Place : Grand City & hotel Garden Palace, Surabaya
Photographer : Hubby
wardrobe : super wide dress & tenun blazer by GDa'S by Ghaida

Alhamdulillah Allah kasih kesempatan gda untuk silaturahmi lagi di Surabaya. Hari pertama berangkat langsung dari bandung (Alhamdulillahnya ada pesawat langsung dari bandung ke Surabaya jadi gak capek di perjalanan) sampai di Surabaya langsung prepare dan acara malemnya di Grand City. Ternyata tempatnya Ma sha Allah bagusss, seperti di JCC Jakarta. Acaranya adalah Islamic Moslem Fashion Expo (IMFE 2015) yg di adakan oleh EO Artro dan Hijabee Surabaya. Ada bazaar dan juga talkshow di area panggungnya.

Hmmm bercerita tentang judulnya, How to become a mompreneur, sekarang memang lagi "in" muslimah khususnya yang sudah berumah tangga, menjadi lebih "mandiri" dan bisa "berkarya". Jujur sewaktu panitia minta bahas topik seperti ini, gda pribadi belum merasa sudah sukses. Masiiiih banyak yang harus di pelajari dan di perbaiki. Tapi katanya sharing pengalaman saja, yo wessssss. Hehehe.. dari pengalaman yang sudah gda rasakan, untuk menjadi Mompreneur itu intinya adalah keseimbangan dalam hidup. Gak bisa kerjaaaa terus, gak bisa kecapean terus, gak bisa istirahat terus juga, ya intinya salah satu usaha kita adalah ikhtiar mengatur waktu, tenaga, fikiran, hati dan semuanya agar menjadi seimbang. Jujur sebagai seorang wanita, apa apa seperti di bawa perasaan, dan kalau sudah stress / mengeluh biasanya yang kena dampaknya itu kita sendiri maupun keluarga kita (suami dan anak). Stress juga bisa datang dari tubuh kita yang gak fit (sedangkan sepertinya pekerjaan yang harus kita lakukan gak sedikit), atau terlalu banyak tuntutan dan obsesi yang terkadang justru tuntutan itu kita sendiri yang bikin. Alias pusiiing pala barbie. Halaaah..
Ustadzah Henny pernah bilang sama gda, kalau dalam rumah tangga, rezeki itu sebetulnya satu pintu. Rezeki itu sudah diatur sama Allah. Misalnya suami bekerja dan kita di rumah, jalan kita mendapat rezeki adalah dari suami. Begitupun jika kita bekerja juga, mungkin kita bisa menjadi jalan rezeki untuk keluarga kita, dan sebetulnya itu memang jatah rezeki kita sekeluarga segitu. Jadi saling melengkapi tanpa kita harus ngoyo dengan obsesi berlebih, yang sebetulnya tugas kita mah ikhtiar dengan cara yang Allah Ridhoi tanpa harus pusing dengan hasilnya. Bapak juga selalu berpesan sama gda, kalau gda gak usah terlampau pusing dengan target, obsesi, takut kekurangan, dan lain sebagainya, yang paling penting adalah jaga ibadah, jaga amanah dengan sebaik-baiknya. Lebih baik dzikir deh daripada banyak mikir! karena yang menciptakan otak adalah Allah, yang menciptakan hati adalah Allah, mengapa kita harus seperti paling mengetahui segalanya? mengapa kita tidak meminta kepada Allah agar selalu menuntun langkah, fikiran, hati kita agar sesuai dengan yang Allah sukai, salah satunya dengan berdzikir. Jleb banget deh kalau sudah diingatkan seperti ini. Yaaa namanya juga anak muda, masih kadang ada semangat menggebu-gebu hingga lupa kalau kita ikhtiar untuk ibadah, bukan sekedar untuk pengaktualisasian diri atau materi semata.
Balik lagi ke mompreneur, enaknya adalah kita bisa mengatur waktu kerja kita. Sehingga semoga amanah utama kita, yaitu suami, anak dan rumah tangga bisa diprioritaskan. gda pun masih sangat sangat belajar. kuncinya memang bagaimana kita mengelola emosi dan penggunaan waktu. mana waktunya dengan suami, waktu dengan anak-anak, waktu dengan pekerjaan, dan waktu untuk diri sendiri dan bersosialisasi. karena kalau tidak dibagi-bagi waktunya, terkadang ketika bekerja kita malah ingat anak, ketika bersama anak ingatnya pekerjaan. jadi malah tidak fokus dan tidak dapat semua. Yak! semangatttt teman teman (sebetulnya menyemangati diri sendiri juga sih, hehe) semoga kita bisa menjaga amanah kita dan bisa bermanfaat untuk diri, agama, dan bangsa ^^




self reminder : mengingat kematian

“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas." (HR Tirmidzi)


Innalillahi wainna ilaihi rojiun, beberapa hari yang lalu ada seorang sodara meninggal dunia di usia yang cukup senja dan meninggal karena penyakit jantung. Baru saja gda ngobrol sama Ustadzah di liqo, kalau ternyata datang ke tempat orang meninggal hukumnya fardhu Kifayah. Ternyata selain kita bersilaturahmi, in sha Allah selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita dapatkan.
Ngobrol-ngobrol dengan keluarganya, tanpa sadar gda juga ikut meneteskan airmata. Pasti rasanya berat banget untuk keluarga terutama istrinya, ditinggalkan oleh orang yang bagi mereka seorang ayah yang penyayang, humoris, rajin bersilaturahmi, dan banyak kebaikan lainnya. Istri beliau cerita kalau betapa hatinya sangat sesak ketika,
“Ma.. Ma.. kadieu atuh (kesini dong), hingga ke 7 kali menelepon“ kata suaminya ketika masih di dalam ruangan rumah sakit. Beliau memang dirawat beberapa hari karena penyakit jantung.
“Sakedap bapa, bade nyeuseuh heula (mau nyuci baju dan bawa salin dulu, karena kan berhari-hari di RS)”, kata istrinya.
Sewaktu istri beliau pergi, sang kakek ditunggui oleh anak dan saudarinya. Walaupun dalam keadaan sakit, beliau selalu humoris, sampai-sampai anaknya bilang,” bapa mah atuh nuju gering teh meuni seuseurian bae, siga nu teu gering” (bapa sakit malah tertawa dan ngebodor terus, seperti yang tidak sedang sakit). Kalau ada yang mengirim kue atau makanan selalu bilang,”sok bagikeun iyeu emameun ka suster atawa nu sanes, da abdi mah teu tiasa nga emam”. Betapa beliau selalu berbagi dalam keadaan apapun, baik itu sehat maupun sakit. Dan selang beberapa waktu kemudian, sang kakek seperti gelisah dan seperti kaget! Ternyata mungkin beliau sedang proses sakaratul maut. Akhirnya saudari sang kakek menghubungi sang istri, mengabarkan bahwa sang kakek sudah hampir tiba waktunya. Sang istri berjalan terseok seok karena memang terkena penyakit yang menyerang kakinya, berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan suaminya yang jaraknya tidaklah dekat, sambil hati begitu sesak, mengetahui suaminya sedang berjuang menghadapi sakaratul maut, ingin menemani tapi mau lari gak bisa. Ya Allah membayangkannya saja hati menjadi sesak! Dan sewaktu beliau datang, ternyata suaminya sedang di pompa! Beliau bercerita betapa menyesal dan sesak hatinya ketika ingat ini, ingin sekali menemani, tapi tidak bisa. Hikmah yang gda dapatkan adalah sebisa mungkin temani orang yang kita cintai ketika sakit dan membutuhkan kita.
Sang kakek adalah orang yang begitu rajin silaturahmi, kata-katanya selalu menghibur orang yang didekatnya, sangat menyayangi anak dan cucunya, selalu bersyukur dan tersenyum padahal ada saat-saat beliau sulit secara ekonomi, sehingga para keluarga dan kerabat begitu merasa kehilangan dan mereka berlomba bercerita betapa baiknya sang kakek. Wajahnya bersiiih sekali ketika meninggal, seperti tersenyum. Semoga Husnul Khatimah, Allah menempatkan kakek di tempat terindah disisi Nya, amal ibadah kakek diterima oleh Allah J

Ini menjadi renungan buat gda pribadi, jadi membayangkan bagaimana ketika gda meninggal nanti. Kesan apa yaaa yang akan diingat oleh keluarga dan kerabat. Apa mereka akan merasa kehilangan? Apa bekal amal cukup? Semoga bisa husnul khotimah. Aamiin.

Senin, 02 Februari 2015

short trip to Malaysia ( Day 2 : ibu ibu Hang out )

Setelah acara usai, karena masih bertenaga, kita ( gda dan teh Utie ) melanjutkan petualangan kita. Karena trip Malaysia ini tanpa rencana, jadi memang go show saja. Tapi sempat kefikiran kalau ingin mampir ke Masjid Putra Jaya, yang bagus dan warnanya super unyu itu (pastel). Alhamdulillah, rezeki datang dari arah tak di sangka-sangka, kami di antar oleh mbak Lita (owner Amna Boutique Malaysia). Mbak Lita ini adalah salah satu VIP guest di acara Grand Launching Dian Pelangi, kami berkenalan disana, dan ternyata dengan berbaik hati, beliau mau mengantar kami ke Masjid Putra Jaya yang letaknya cukup jauh dari Shah Alam (sekitar 1 jam). Hikmah silaturahmi yaa. Dan Alhamdulillahnya, datang ke Masjid Putra Jaya passss banget azan maghrib, jadi bisa menikmati shalat berjamaah disana ^^ kami bertemu orang Melayu, Arab, Turki, India. Alhamdulillah.


( i am wearing Tutu Cardigan ( coming soon) and Plum skirt from GDa'S by Ghaida )




Petualangan kita (ciyeh petualangan) berlanjut ke area Bukit Bintang untuk makan malam. Dan akhirnya bertemulah dengan Nandos sang ayam raksasa yang di coel dengan saos agak asam tapi enyak (bahasa apakah ini). Yang disuka dari Nandos ini justru sayuran yang di grilled, enak! hihi.


( Pertama kali jajan Durian malam-malan di jalan Alor, Bukit Bintang Malaysia. Sebagai pecinta durian, tentu sangat menikmati, dan serasa anak muda (maklum semenjak menjadi ibu beranak 3, sudah jarang keluar malam, dengan izin suami tentunya. hihihi )

Dekorasi di sekitaran Bukit Bintang, Malaysia.

( Fotonya agak nge blur, wajah pun sudah lelah setelah acara dan jalan-jalan, tapi karena suka backgroundnya yang nge bokeh, jadi saja di post >.< )


short trip to Malaysia ( day 2 : Grand Launching Dian Pelangi Malaysia )




Sekali-sekali pakai warna gonjreng alias gak pastel seperti biasanya, hihi. cocok gak ya? (padahal dressnya tetep warna ungu muda)

date : 23th January 2015
  place : Plaza Azalea, Shah Alam, Malaysia
Photographer : teh Utie
Photo editor : Ghaida
  wardrobe : Dian Pelangi


Bersama Dian Pelangi dan Kak Lulu Elhasbu

Mendadak diminta nyanyi sama Sonep ( Manager nya Dian Pelangi ) di acara Grand Launching Dian Pelangi Malaysia. Rasanya super deg-deg an, karena selain sudah hampir 1 tahun gak perform di panggung begini, juga gak ada persiapan sama sekali, gak latihan, yang jelas deg-deg an! hihihi. Dan memang mungkin sudah di atur oleh Allah, pas buka tas, ternyata flash disk yang berisi minus one terbawa ke Malaysia. Alhasil jadi deh, dengan lagu andalan super favorit : Bahasa Kalbu nya Titi Dj ^^


( with Malaysian Blogger and TV Host, Shea & Bella )

 ( Alhamdulillah bisa silaturahmi dengan Malaysian Bloggers ^^ )

Alhamdulillah selalu senang kalau silaturahmi, baik itu bertemu teman lama atau teman baru. Karena dengan silaturahmi bisa terbuka jalan rezeki, rezeki ilmu, rezeki semangat untuk berbuat hal yang positif, rezeki tertawa dan tersenyum, rezeki pengingat untuk selalu bersyukur, dan gak menutup kemungkinan rezeki lainnya yang membahagiakan. Alhamdulillah ^^