Sabtu, 31 Januari 2015

short trip to Malaysia (day 3 : when peach meets mint)

a



( cheers! you are on Camera! suka banyak yang tanya, gda pake kamera apa. jangan bilang bilang yaa, ini rahasia kita-kita saja :p gda pake Nikon D3200 lensa fix AFS 50 mm f 1.4 ^^ )

Karena pas hari ke dua, rasanya belum puas jalan-jalan di area Bukit Bintang, kami datang kembali kesini. Apa lagi beberapa brand katanya sedang SALE ( wanita banget deh ini berburu SALE ), jadi saja kita semangat untuk berjalan-jalan di area sini walaupun sambil geret geret koper. hihihi. Jadi kan kita menginap di Shah Alam, yang mana lokasinya cukup jauh dari Bukit Bintang, daripada bolak-balik yang mana menghabiskan waktu dan biaya, akhirnya kita putuskan jalan-jalan sambil bawa koper. Itulah untungnya hanya membawa koper cabin yang gak besar, jadi gak ribet juga sih (paling dilihatin sama beberapa orang saja, haha). Katanya sebetulnya bisa titip di KL center, tapi yasudahlah toh gak ribet juga, jadi kita bawa-bawa saja. Sewaktu awal perjalanan, gda dan teh Utie berprinsip perjalanan kali ini tidak akan BELANJA. gda minta teh Utie untuk selalu mengingatkan, dan Alhamdulillah berhasil ! berhasil ! hore! walaupun sale bertebaran dimana-mana, walaupun terkadang menelan ludah, tapi gak ada yang di beli selain oleh-oleh. Pergulatan batin banget deh awalnya, tapi Alhamdulillah tiba-tiba Allah menggerakkan hati ini tidak tertarik. yes! (uhuy!)

Bentar lagi chinese New Year, jadi banyak hiasan-hiasan berwarna merah, termasuk lampion-lampion ^^

Kayanya belum afdol deh kalau ke Kuala Lumpur, belum foto di depan Petronas Twin Tower ini. Lucunya pas lagi foto-foto disini, ada juga orang-orang yang moto in sampai bergeletakan alias tidur-tiduran saking supaya dapet fotonya bagus, atau sampai jongkok-jongkok. Semangat banget lihatnya hihihi. Ini gda bersama teh Utie, my best traveling partner yang sudah gda anggap sebagai kakak sendiri. Alhamdulillah kalau kita traveling dengan orang yang cocok dan sefrekuensi, jadi lebih seru dan nyaman.

( selalu gak kuat lihat bunga-bunga, apalagi cantik-cantik begini, jadi deh di foto hihi )

date : 24th January 2015
 place : in front of Twin Tower, Malaysia
 Photographer : teh Utie
Photo editor : Ghaida
 wardrobe :
Zahra shawl in peach : GDa'S by Ghaida
Jumpsuit palazo in mint : GDa'S by Ghaida
wedges : Charles n Keith
Socks in mint : SOKA


Jumat, 30 Januari 2015

New Arrival on December 2014

PINEAPPLE BLOUSE (BPI)
Price : IDR 285K || Material : velvet & cerutti || Size : allsize fit to L || Lingkar dada : 92cm || Color : pink mix grey

BERY SKIRT (RBY)
Price : IDR 320K || Material : jersey || Size : allsize fit to L || Length : 100cm || Note : terdapat karet di bagian pinggang



APPLE BLOUSE (BAP)
Price : IDR 295K || Material : cotton rayon || Size : allsize fit to L || Lingkar dada : 92cm || Note: dapat digunakan sebagai cardigan, terdapat kancing bagian depan dari atas hingga bawah || Color : white

BERY SKIRT (RBY)
Price : IDR 320K || Material : jersey || Size : allsize fit to L || Length : 100cm || Note : terdapat karet di bagian pinggang


APPLE BLOUSE (BAP)
 Price : IDR 295K || Material : cotton rayon || Size : allsize fit to L || Lingkar dada : 92cm || Note: dapat digunakan sebagai cardigan, terdapat kancing bagian depan dari atas hingga bawah || Color : coral

PLUM SKIRT (PLM)
Price : IDR 230K || Material : kaos || Size : allsize fit to L || Length : 100cm || Note : terdapat karet di bagian pinggang


LYCHEE BLOUSE (BLC)
Price : IDR 275K || Material : velvet || Size : allsize fit to L ||  Lingkar dada : 92cm || Note: terdapat kancing bagian depan dari atas hingga bawah || Color : white list green

LIME SKIRT (RLM)
Price : IDR 300K || Material : velvet || Size : allsize fit to L ||  Length : 100cm || Note: terdapat karet di bagian pinggang || Color : pink

Umroh plus Turki with Ghaida Tsurayya

Assalamualaikum dear teman-teman..
Alhamdulillah MQ Travel pada tanggal 10-21 April 2015 membuka Perjalanan Ibadah Umroh pluuus TURKI ! In sha Allah, gda juga ikuuuut ^^ katanya In sha Allah bulan April itu di Turki sedang musim BUNGA TULIP ! aaaakk pasti indah banget. Teman-teman yang mau bergabung bisa juga lho, langsung menghubungi contact person di flyer yaa. Info lebih lengkap tinggal click www.mqtravel.co.id


pendaftaran bisa melalui :

Jl. Cipaku I, No.18, Kebayoran baru
Jakarta Selatan, Indonesia 12170
Telp. 021-7235255 | Fax. 021-7235258
Twitter : @mqtraveltauhiid
fans page Fb : Manajemen Qolbu Tourtravel
email : mqtravel@dtjakarta.or.id

Contact Person:
Rohmadi 0838 2020 1111
Noer 021-9315 1617

AGEN :

KBIH DAARUT TAUHIID BANDUNG
JL.Gegerkalong Girang No.38 – Bandung, Tlp: 022 70601337 (KBIH)

Contact Person:
Lukman 0815 711 3700
Nanik 022-7060 1337



Semoga ada rezekinya kita bisa Umroh bareng yaaa ^^

Senin, 26 Januari 2015

Melahirkan si Kembar Ziran dan Zirin


Assalamualaikum teman teman..
Sebetulnya sudah dari dulu sekali, gda bilang mau cerita tentang lahiran Ziran Zirin, tapi belum belum aja. karena eh karena, karena apa ya? karena baru sempat dan baru mood aja. hehe maaf yaaa..
Jadi begini ceritanya, siap siap yaaa..
Pada suatu hari, gda merasa mual-mual banget! (padahal kondisi waktu itu aktivitas sedang cukup padat dan juga pakai KB IUD yang nova T yang 5 tahun). karena mual mual banget itu lah akhirnya gda memutuskan untuk makan makanan super pedas, kripik kripik pedas sampe habis sebungkus, level 10 pula, karena waktu itu sedang di perjalanan dari bandung menuju jakarta untuk shooting Hitam Putih trans 7. pokoknya rasa mual nya gak seperti biasanya! lalu shooting pun di mulai dan baru selesai tengah malam, eh malah rasanya semakin mual dan kunang-kunang! karena penasaran, akhirnya gda beli test pack, dan jam 2 malam gda coba test, ternyataaa.. hasilnyaaa... POSITIVE !
Rasanya percaya gak percaya. Jujur saja, waktu itu gda baru saja bilang kalau mau punya adiknya nifaa itu nanti pas nifaa usia 5 tahun, mau sekolah dulu, mau kejar karir dan usaha dulu, pokoknya segala ambisi duniawi gda targetkan, dan ternyata, Allah berkehendak lain, yaitu HAMIL ! tiba-tiba, clak clak clak air mata ini menetes. huhuhuuuuu.. teringat akan hamil Nifaa dulu yang lumayan repot karena muntah-muntah terus sampai 9 bulan, berpayah-payah di awal kehamilan hingga harus bedrest, dan pas melahirkan nifaa tuh rasanya sakiiiiiiit banget banget ( sampai pas pembukaan 10 pun muntah alhasil lahirannya sambil lemas, mungkin karena anak pertama kali yaa, jadi belum berpengalaman ). Gimana dong ini kerjaan, target, dan sebagainya? (di dalam fikiran gda) langsung saja gda membayangkan yang sebetulnya BELUM-TENTU-TERJADI, beranggapan kalau hamil kali ini akan sama prosesnya, berikut lahirannya. Dan ternyata : BEDA hampir 180 derajat! mau tau bedanya bagaimana? ikuti terus cerita ini ya! (Apa siiih)
Sewaktu itu karena gda belum mau woro-woro, khawatir hasil test pack nya kurang akurat, jadi supaya memantapkan hati, gda cek ke dokter kandungan terdekat di jakarta (bukan dr kandungan langganan) dan ternyata benar adanya kalau gda hamil. Dokter bilang, kalau gda hamil dengan IUD di dalamnya, berarti kehamilan ini lebih beresiko dan harus bedrest total. huaaaaa gimana atuh kerjaan gda, ini itu, pokoknya banyak hal yang berkecamuk di fikiran gda. clak clak clak nangis lagi deh. Sampai dokternya tanya, apa ini IUD nya mau di cabut atau tidak, tapi kalo di cabut ada resiko keguguran karena ini posisinya agak kelipat apa gimana gitu. Aduh masa di gugurin sih :( rasanya memang campur aduk, kehamilan yang di luar rencana, ada IUD yang gak bisa di cabut di dalamnya, kerjaan lagi banyak, dan baru ketahuan kalau gda ada kista juga, gda belum siap hamil lagiiii (padahal kan katanya kalau orang mau hamil, harus relaks, ga banyak beban, dan lain sebagainya, dan ternyata Allah memberikan amanah disaat gda sedang under pressure, merintis usaha, dan kegiatan yang cukup padat). Kenapa IUD nya kok bisa jebol? Padahal kemungkinan gagal kan 1% tapi kok bisaa gda masuk ke 1% itu? Hikmahnya apa sih iniii?
Hari demi hari gda lalui (ciyeh) dan gda gak melakukan bedrest seperti saran dokter, gda tetap melakukan kegiatan dengan jadwal yang cukup padat. Hingga pada suatu hari, gda bangun tidur dan terkaget-kaget melihat darah yang cukup banyak di kasur! Astaghfirullah, darah apa ini? Gda langsung pegang perut khawatir keguguran. Rasanya campur aduk, antara sedih, merasa bersalah, merasa berdosa karena gak bedrest dan menjaga, tapi juga kehamilan yang di luar rencana, ah pokoknya campur aduklah! Nangis sampai sejadi-jadinya, cari dokter tidak ada yang buka di pagi hari karena libur lebaran. Akhirnya ketok-ketok pintu tetangga yang berprofesi sebagai bidan, yaitu bidan Indarwati. Alhamdulillah nya anak beliau mba Jatu yang mana adalah dokter, sedang ada di rumah dan punya alat USG. Deg deg an banget, takut keguguran! Huaaaa.. dan pas di periksa, “Alhamdulillah teh, janinnya sehat gak apa apa. Teteh jangan terlalu capek yaa, harus bedrest beneran” Alhamdulillaaaah, bisa bernafas lega (padahal mata udah bengkak). “eeeh bentar-bentar teh, kok ini jantungnya ada dua yang berdenyut” kata dr Jatu. “maksudnya?” (kaget!) “iyaaa tehh, ini mah kembar! Ada 2 bayiiii, selamat ya teh” Ya Allah! Ya Allah! Yang tadinya nangis-nangiiiiis tiba-tiba di bikin senyum bahagiaaaaa banget dalam hitungan menit. Allah memang maha pembolak balik hati. Yang paling mau di lakukan cuma taubat dan syukur. Ya Allah.. maafiiin gda ga bersyukur dititipi amanah ini, gda malah mikirin hal yang bersifat “duniawi” aja. eh tapi kalau di ingat-ingat, beberapa hari sebelumnya nifaa suka gendong-gendong boneka bayi, dan bayinya ada dua. Aneh tapi nyata, mungkin nifaa udah merasakan kehadiran mereka.
Hari demi hari gda lalui (ciyeh, kata-kata yang sama >.<) rasanya gak percayaaa. KB gagal? Kembar? Hamil disaat lagi padat kegiatan yang mana sebetulnya fikiran dan badan lagi gak relaks. ( padahal waktu mau hamil nifaa dulu sampai nunggu 1.5 tahun lhoo! Dan itu di kasih pada saat sudah pasraaah banget) Ya Allah. Hikmah apa ini? Setelah gda sadari, ini adalah teguran yang indah dari Allah, Allah mengingatkan gda untuk lebih meluruskan niat lagi, sebetulnya amanah gda yang utama apa, tujuan gda hidup apa, gda merintis usaha, aktualisasi diri untuk apa dan siapa, dan banyakkk pokoknya. Sewaktu bedrest itu seperti dikasih waktu sama Allah untuk banyak bertafakkur, introspeksi diri juga. Alhamdulillah dan ternyata, jauhhh dari pas hamil nifaa. Makan tetap lahap, di kasih kesempatan bisa naik turun pesawat (di dalam maupun luar negri), yang artinya bisa jalan-jalan, babymoon, dan kerjaan juga bisa di kerjakan. Tuh kan! Kita tuh suka takut dan mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi deh! (kita? Gda kaliiii >.< )
Bedanya hamil ziran zirin dengan hamil Nifaa adalah gak tahu kenapa jadi rajin dandan heuheuhuehuehuehueheuheuehue (kok heuheu nya banyak) sebetulnya beda nya sangat terasa di usia kehamilan 6 bulan keatas. Perut hamil 6 bulan sudah seperti hamil 9 bulan! Gede! hihi. Kehamilan 7 bulan sudah mulai kontraksi palsu. Kan katanya kalau kehamilan kembar banyak yang lahirannya prematur karena memang sudah sempit sekali, jadi mungkin bayinya udah gak kuat. Dan memang rasanya sakiiitt sewaktu mereka bergerak (tapi lucunya, kalau dulu kan perut ada yang nendang-nendang atau gerak hanya ada 1 tonjolan, kalau ini 2 bahkan lebih dengan arah berbeda hihihi). Masuk usia 8 bulan, gda sudah mulai susah sekali untuk sujud, karena perut saking besarnya. Selalu memakai gendongan perut kemana-mana, dan tidur pun sambil duduk karena kalau tiduran perutnya seperti mau tumpah! Hehe. ini asli ya bukan lebay. Belum lagi Nifaa sudah mulai cemburu karena mungkin sudah mulai merasakan kehadiran adiknya, jadi sering minta di gendong. Jadi rasanya memang harus benar-benar mengolah emosi. Usia kehamilan 34 minggu, rasanya sudah hampir tak sanggup lagi. Perut beraaat sekali, sampai ke toilet saja harus di bopong atau di tuyun. Tidur sudah susah nyenyak karena sambil duduk dan perut yang besar itu, nafas juga sudah susah, dan sering sekali kontraksi palsu.
Hingga pada suatu hari, cek ke dokter kandungan (dokter Anna Fachruriah di Hermina Pasteur Bandung), ternyata posisi bayi yang satu sudah bagus (ke bawah) yang satu melintang. Gimana atuh ini? Pengen lahiran normal, tapi gak bisa karena posisi salah satu bayi melintang. Tapi ini masih 34 minggu, belum waktunya lahiran. 2 minggu lagi lah. Tapi hamba sudah tak kuattttttt.. hahay! Akhirnya gda daftar jadwal untuk oprasi sesar di hari sabtu. Gda berusaha mengolah fikiran dan emosi supaya tetap positif, sambil janin nya di ajak ngobrol, kalau mereka anak soleh baik, bantuin bundanya kalau lahiran gak akan sakit, ya pokoknya semacam hypnobirthing sendiri gitu. Sambil berusaha sujud (kan katanya kalau sujud, posisi bayi bisa berubah jadi bagus). Katanya supaya lahiran lancar, harus banyak ibadah, sedekah, minta maaf, dan lain sebagainya. Memang proses melahirkan itu seperti perjuangan hidup dan mati, dan hanya Allah sumber kekuatan yang dapat menolong kita. Akhirnya pada hari jumat, gda kontrol ke obgyn untuk tahu perkembangan bayi dan posisinya. Dan ternyata, maha suci Allah, posisi mereka jadi bagus! Seneng dong sekaligus galau, atuh kalau posisinya bagus begini tidak ada alasan medis untuk melahirkan dengan operasi sesar dong? Gimana kalau beberapa hari kedepan posisi bayi berubah lagi jadi melintang? Trus nanti takut yang satu normal yang satu sesar, jadi capek sebelum dan sesudah dong? Tapi gimana, jujur saja agak takut, mana harus mengeluarkan dua bayi pula kalau normal! Nah loh! Sudah gitu, keluarga hampir semua menyarankan gda untuk lahiran sesar saja, karena khawatir gda kecapean seperti waktu lahiran nifaa dulu ( gda mengerti mereka menyarankan begitu karena rasa sayang sama gda khawatir kecapean atau bagaimanalah gitu). Galau galau deh!
Pulang ke rumah, kok aneh? Ini perut jadi ringan! Jalan jadi mudah padahal tadinya harus selalu di tuyun. Sampai gda tanya ke dokter, “dok, mungkin gak sih ini bayi turun berat badannya? Kok jadi hampang ya dok?” kata dokter sih gak mungkin juga, karena kan sudah mau lahiran gini mah biasanya stabil. Ma sha Allah, ini memang kuasa Allah banget. Mungkin karena posisi bayi sudah bagus jadi terasa lebih ringan. Ah tapi tak tahu lah, ini memang kuasa Allah yang maha baik. Gda jadi teringat kembali, kalau lahiran ini pasti sudah ada garis takdirnya, ada Allah yang maha menolong, kenapa kita harus pusing sendiri? Seolah bisa mengatur takdir sendiri? Akhirnya setelah shalat istikhoroh beberapa kali, gda memantapkan diri untuk lahiran normal, dan membatalkan  lahiran sesar yang harusnya hari sabtu. Entah rasanya seperti apa, tapi disaat keyakinan itu datang, rasanya sangat nikmat, hari-hari terasa lebih indah. Tiap hari gda selalu ajak ziran dan zirin ngobrol, kalau mereka anak hebat, anak soleh yang siap membantu bundanya melahirkan mereka ke dunia, kalau bunda kangen sekali ingin melihat mereka, dan bunda sayang mereka.
Tibalah hari senin, rencananya memang mau cek posisi saja, apakah masih bagus dan siap untuk lahiran normal. Belum ada tanda-tanda seperti flek atau kontraksi yang melinukan itu. Ya adem ayem lah. Pas diperiksa, Alhamdulillah posisi bagus, berat badan bayi cukup, dan masuk usia 36 minggu yang mana artinya udah 9 bulan ( Alhamdulillah gak prematur, walaupun untuk ukuran normal masih kurang 2 minggu). Eh ternyataaa, pas dateng ke dokter itu udah pembukaan 1. Jadilah gda diminta standby di RS karena khawatir proses pembukaannya cepat. HAH! Lahiran hari iniii? Ih dag dig dug duer daiyaaaa! Tapi kok gak kerasa sakit-sakit pembukaan siih? Eh tapi Alhamdulillah. Jam demi jam di lalui, bisa buka gadget, baca-baca buku, makan, ngobrol, mengaji, dll deh. Dan pas waktu itu, bapak sedang umroh ke tanah suci, gda menitip doa “ bapak, doain yaa gda mau melahirkan. Doakan supaya GAK SAKIT” hehehe Aamiin. Trus beberapa jam kemudian, dokter bilang bahwa ini ada pembukaan tapi lama, dan gda gak merasakan mules yang berarti (dulu pas lahiran nifaa pembukaan 4 itu udah gak karuan rasanya, udah gak bisa pegang gadget, hehe) tapi pas ziran zirin ini gda malah adem ayem aja. Mules tegang sih, tapi masih bisa tertahan. Akhirnya dokter bertanya, “ ini kita pake induksi aja ya? Soalnya kalau gak mules gimana lahirannya?” apa! Induksi? Katanya mulesnya jadi sakit banget ya? Aduduh gimana dong, atuuutt! Tapi, ya sudah lah tak apa. “Boleh dok” selang beberapa jam, gda tiba-tiba dibangunkan oleh dokter dan pas di periksa sudah pembukaan 5. “loh kok kumaha iyeu teh (gimana ini teh) yang mau lahiran malah tidur? Di induksi malah tidur? Hehehe” eh iya! Kok gda gak sadar ya, tiba-tiba ketiduran lagi di induksi. Hehee, aneh sendiri gak kerasa mules yang gimana gitu. Lalu pembukaan berjalan dan baru deh kerasa mules kejer pas pembukaan 7. Pas pembukaan 10, seperti biasa tak lupa gda mengingatkan kepada Ayah Apin untuk mendokumentasikan momen ini, hihihihi. Entah kenapa yang keingetan malah itu.
“yaaaa ibuuu, siaaapp udah pembukaan 10, boleh ngeden ya bu!”
Bismillah!
Trus kan mengejan ya, gda malah lupa proses ngeden itu tidak boleh bersuara. Gda malah bersuara dan bilang “bentar, nafasnya habis” padahal kan bukan begitu, jadinya pembuluh darah gda ada yang pecah dan wajah berbintik-bintik merah deh. Beruntung gda ditemani oleh Bude Elly yang mana adalah bidan (bude Elly ini sodara dari Kang apin), bude Elly bilang kalo mengejannya ke bawah seperti mau “Sesuatu” bukan bersuara. Mengejan yang ke 8 kali, akhirnya ziran keluar sedikit eh masuk lagi! Hayah bagaimana ini. Semangat semangat! Akhirnya ziran keluar kepalanya sedikit, lalu di bantu oleh alat vacum dari luarnya. ( kalau dulu nifaa di bantu para suster dengan perut gda di dorong dari atas, tapi karena ini ada zirin jadi gak bisa dong nanti takut kepencet zirinnya hehe). keluarlah Ziran, Alhamdulillah rasanya terharu sekali. Udah mau nangis-nangis tiba-tiba,
“ bu bu ibu, ini satu lagi anak nya masih di dalem!” oh iyaaaa! Hihihihihi.
Akhirnya nunggu mules lagi, karena di induksi jadi cepet mules lagi. Alhamdulillah pas melahirkan zirin rasanya lebih mudah, karena mungkin sudah di bukakan “jalan” oleh Ziran.
Ya Allah, terimakasih Engkau memberi jalan dan kesempatan gda untuk melahirkan anak kembar secara normal. Ini berkat doa dari orangtua, sahabat, dan teman-teman semua. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Dua bayiiiii iniii sama banget wajahnya, hihi. Gak nyangka juga Ziran lahir 2.8kg, Zirin 2.6 kg. Yang mana gda selama hamil naik 13kg, didalemnya ada 6 kg (plus air ketuban). Alhamdulillah Ziran Zirin gak harus di inkubator karena beratnya kekecilan. Sewaktu baru lahir, Bilirubinnya tinggi sehingga harus di inapkan beberapa hari di RS. Sedih, tapi karena sudah berpengalaman pas nifaa dulu, jadi sedihnya tidak sampai sediiiih banget gitu. Hehe! ya dulu mah namanya juga ibu baru.
Alhamdulillah, panjang ya! Maaf yaaa.. in sha Allah kalau ada kesempatan lagi, mau cerita tentang proses menyusui ziran dan zirin. Alhamdulillah sekarang 1 bulan lagi mau 2 tahun, masih minum ASI dan lagi proses menyapih secara bertahap. Doakan yaaa ^^


Sabtu, 17 Januari 2015

modest wear : when khakhi meets peach





Lagi sukaaa banget pake dress terusan / atasan berbahan katun, soalnya adem dan nyerap keringat (padahal orang bandung, tapi udara Bandung sekarang kadang-kadang panas kadang dingin hihi). Bahan katun rayon ini memang nyaman, walaupun suka cepat kusut (tapi kusutnya menurut gda lucu, berseni, hihi ). Di Marquissa dress ini sengaja gda mix bahan katun rayon dengan chiffon motif, dan shawlnya berbahan satin supaya walaupun casual tapi tetap berkesan rapi. Happy try!

Wardrobe :
 Marquiss dress : GDa'S by Ghaida
 batik bag : @yunico
Zahra Shawl : GDa'S by Ghaida
 Shoes : @Cajsa
photographer : Ghelia
photo editor : ghaida
place : #gdasfamilybaitijannati

Minggu, 11 Januari 2015

Play date ke Floating Market Lembang Bandung



(Nifaa dan Syatiir)


Para ibu-ibu yang gak sengaja ber dresscode Ungu unyu, Hihihi. ( gda dan teh utie ) ini foto hasil jepretan nya Nifaa loh! Alhamdulillah yaa, sudah bisa dikaryakan ternyata hihihi




date : Thursday, 8 January 2015
Place : Floating Market, Lembang, Bandung

Yeay! Alhamdulillah jadi juga play-date sama Syatiir dan mamanya. Syatiir adalah teman satu sekolah Nifaa di TK Khas Daarut Tauhiid Bandung. Sebetulnya syatiir dan Nifaa sewaktu di sekolah jarang main bersama, tapi karena mama-mama nya berteman ( gda pernah pergi sama teh uti *mama syatiir* ke Thailand bareng-bareng ) jadi aja mereka main bersama. Seperti biasa, awal-awal bertemu malu-malu, tapi lama-lama akrab juga.

Sejujurnya ini kali pertama gda ke floating market ( kemana ajaaaaaa ghaida, padahal orang Bandung hehe! ) dan ternyata bagus banget ih disini! pemandangannya, fasilitasnya, dan makanannya. Baru ke floating market karena hampir setiap mau kesana bersama keluarga, selalu penuhhh dan macet, karena waktunya adalah weekend yang mana kalau weekend di Bandung itu macetnya banget banget (biasa orang Bandung malah suka males keluar rumah kalau weekend). Akhirnya gda dan teh uti memutuskan untuk kesini di weekdays, tapi ternyata tetap penuh! walaupun gak "pasedek- sedek" juga sih hehe (mungkin karena masih musim liburan anak sekolah juga). Sewaktu masuk gerbangnya,  kita disuguhi pemandangan yang Ma sha Allah bagus banget! ada danau buatan dan pepohonan yang tertata rapi bikin mata jadi segar dan sejuk. Setelah puas foto-foto disitu (gak puas juga sih, karena biasalah kalau bawa anak-anak mereka cepat bosan, sampai bilang "ih bunda foto-foto terus atuh, bosen" hehe, peace Nifaa) kita langsung jalan-jalan. Ternyata ada tempat kasih makan kelinci, kelincinya lucu-lucu banget pada lincah dan sepertinya kekenyangan karena banyak yang kasih makan.

(rumah kelincinya lucu ya! seperti yang ada di film teletubbies)


Nifaa betah sekali sewaktu kasih makan kelinci, sampai-sampai tangan Nifaa masuk ke rumah kelinci buat elus-elus punggungnya sambil bilang, " Nifaa sayang kelinci, makan yang banyak yaa" Ya ampuun, hihi. Alhamdulillah Nifaa memang penyayang binatang (padahal bundanya gak gitu telaten dan tertarik sama binatang, geli-geli gimana gitu). 

Setelah itu, karena lihat hasil foto ternyata senyum sudah kurang ikhlas dan kurang bertenaga (eaaa) berarti ini perut harus di isi, hehe. Akhirnya kita ke lokasi makanan dan ternyata banyak sekali macam-macam makanannya, banyak jajanan Bandung (aduh gak kuat). Akhirnya pilihan gda adalah mie kocok, pancake durian, bakpaw, pisang goreng gula aren. Alhamdulillah enak-enak. Ternyata disini sistemnya harus menukarkan uang kita dengan koin, jadi pembayarannya menggunakan koin. Lucunya tempat yang jual makanannya pun menggunakan perahu di danau (makannya namanya floating market). Dari situ, karena kenyang dan bertenaga kembali, Nifaa ingin naik perahu katanya. Pilihan perahu ada yang kano (pakai dayung), perahu sepeda (yang dikayuh itu lho), dan kereta perahu. Akhirnya kita milih kereta perahu karena yang paling tidak mengeluarkan tenaga alias duduk-duduk doang (pilihan macam apa ini ?!?! padahal baru aja makan, heuheu) dan ternyataaaaa antrinya super lama karena 1 rondenya 20 menit dan yang antrinya banyak, jadi saja anak-anak mulai bosan dan meminta ice cream. yasudah, tak apa lah. Ahirnya tibalah saatnya menaiki perahu, ternyata Nifaa senang karena bisa leyeh-leyeh sambil kena angin sepoy-sepoy di siang menuju sore hari (halah). setelah itu, kita jalan-jalan lagi sambil disuguhi pemandangan ilalang, pepohonan, dan rerumputan serta makanan-makanan yang memanjakan lidah dan perut (terutama anak-anak). Tak terasa waktu menujukkan pukul 3 sore (kita berangkat jam 9 pagi loh! 6 jam dong) ohya! tiket masuknya jangan hilang, karena bisa di tukar dengan minuman hangat / dingin di gerbang masuk, lumayan kan? hehe.

Dan sesampainya di rumah, rasanya tepar sekali tapi menyenangkan. Alhamdulillah, anak senang bundanya pun ikut senang. Memang kalau playdate gini dengan teman yang seumuran, hikmahnya anak lebih senang karena dia ada temannya ketika para bunda sibuk dengan foto-foto ;p gak denk, maksudnya mereka juga ada teman bermain, jadi gak bosan lagi. hmmm kemana lagi ya kita? ^^

Selasa, 06 Januari 2015

Simple Clean Look






Wardrobe :
watermellon dress in white : GDa'S by Ghaida
bag : Michael Kors
Shoes : iwearUP
photographer : Ghelia
photo editor : ghaida
place : #gdasfamilybaitijannati

Indonesian Hijab Blogger (IHB)




Sebetulnya ini adalah super late post, hehe. Karena Gathering pertama IHB ini adalah pada tanggal 8 Desember 2014 di Pasific Place, Jakarta. But better late to post than never, rite? peace! Awalnya gda tidak berencana untuk datang, karena memang sedang tidak ada agenda ke jakarta tanggal segitu, tapi karena suci utami (salah satu blogger) menyarankan saya untuk ikut silaturahmi dengan para bloggers (siapa tau jadi lebih semangat ngeblog), saya fikir kenapa tidak? Akhirnya saya berangkat dari Bandung, (pulang pergi karena anak-anak di Bandung) khusus untuk datang ke gathering IHB ini.  Alhamdulillah benar saja, bertemu teman-teman blogger ini gda mendapat ilmu baru tentang blogging dan membuat gda jadi lebih semangat blogging lagi (tahu sendiri beberapa waktu yang lalu, sangat moody, padahal awal blogging 2009 dulu sangat semangat, hihi).
Memang benar adanya, jika kita ingin "charge" semangat kita akan suatu hal, salah satu cara adalah melalui berkumpul bersama orang-orang yang satu minat / satu frekuensi ^^

Untuk teman-teman yang ingin bergabung, bisa langsung mendaftar di blog IHB loh! yuk!

Minggu, 04 Januari 2015

Assalamualaikum Beijing



( bersama Muslimah sekaligus penulis yang inspiring sekali : Mba Helvy Tiana Rosa, Mba Asma Nadia, Meyda Sefira, dan Nifaa yang lagi digendong, hehe )

Alhamdulillah, pas tanggal 1 Januari 2015, bisa NOBAR alias nonton bareng film baru di bioskop yang judulnya "Assalamualaikum Beijing" dimana film ini diangkat dari Novel Bestseller karya mba Asma Nadia. Yang Jelas, keluar dari bioskop, mata masih agak sembab, karena filmnya aseliiii mengharukan banget, lebih romantis dari drama korea! hehehe. Banyak kata-kata yang makna nya "daleeem" banget, ah pokoknya harus nonton sendiri (karena kalau di ceritakan disini ga seru lagi nanti, kalau sinopsis temen temen bisa langsung tanya mbah google aja ^^ ). Intinya film ini menceritakan tentang cinta karena Allah, perjuangan, dan pengorbanan. Apalagi buat temen-temen yang masih menunggu jemputan sang pujaan hati, alias belum bertemu jodohnya, nonton film ini bisa membuat kita lebih diingatkan kembali tentang makna cinta yang seharusnya.  Dari film ini juga, bisa melihat keindahan Beijing, sambil berdoa semoga suatu saat bisa kesana, ke The Great Wall yang terkenal itu! hihi, Aamiin. Jujur deh, setelah nonton ini, gda jadi terinspirasi untuk solo traveling. Sepertinya seru sekali, memacu adrenalin sekaligus belajar lebih mandiri dan open minded. Semoga, suatu saat ada kesempatan dan rezekinya. Kapan lagi kita mendukung perfilm-an indonesia yang berkualitas dan bermakna? Recommended untuk di tonton loh! ^^

Jumat, 02 Januari 2015

Seminar parenting : Mengenalkan Aqidah Pada Buah Hatiku


(shawl by GDa'S by Ghaida, blazer by XSML, skirt by MEDINA ZEIN)

(ceritanya Candid, padahal.. Bener! hihi untung candidnya gak olohok (apakah ini?))

(with ibu Nia and ibu Julia)


Alhamdulillah tgl 27 Desember 2014, gda mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu pembicara di acara seminar parenting yang diadakan oleh Yayasan Darul Hikam, Bandung, dengan tema : Mengenalkan Aqidah pada Buah Hatiku.
Sejujurnya, sewaktu diminta oleh panitia, gda sempat ragu karena gda merasa, gda masih sangat belajar untuk menjadi orang tua, anak-anak pun masih pada kecil-kecil, jadi dari segi pengalaman dan ilmu pasti akan berbeda jauh dengan yang anak-anaknya sudah besar-besar dan sukses. Tadinya tidak akan terima, tapi setelah difikir-fikir, mungkin ini adalah kesempatan dari Allah untuk gda belajar, sekaligus berbagi pengalaman. Alhamdulillah, dan benar saja gda dapet ilmu dari narasumber lain yang Masha Allah ilmu parentingnya banyak sekali.
Ada yang bilang, “ Tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua, menjadi Ayah maupun Ibu, yang ada adalah kita selalu belajar untuk menjadi orangtua”. Iya betuuuul sekali, harus mau belajar dan belajar. Karena ternyata setiap episode itu berbeda-beda, berikut persoalan dan solusinya. Terkadang kita berfikir A, ternyata yang terjadi B, dan lainnya. Dan sepertinya memang tidak bisa disamakan dalam menangani anak “jaman sekarang” dengan jaman sebelumnya, namun Alhamdulillah kita sebagai muslim, diberi tuntunan dan contoh yang maha Dahsyat, yaitu Al Quran dan Hadist, dan panutan kita Rasulullah SAW.
Di seminar ini, yang menjadi Narasumber selain gda adalah Bapak Sodik Mujahid, Ibu Nia, dan Ibu Julia. Disini seperti di ingatkan kembali, sebetulnya apa hal paling mendasar dalam mendidik Anak dalam Islam. Bapak Sodik bilang, potensi anak yang sempurna yang diberikan Allah SWT itu seperti pohon, dengan Aqidah (Iman yang kokoh) sebagai akarnya, ilmu dan amal yang Soleh sebagai batangnya (jalan hidupnya), sehingga dia bisa seperti pohon yang selalu berbuah, yaitu bermanfaat bagi sesama. Kita terkadang ingat bahwa anak adalah titipan dari Allah, kita sibuk merawat dan mendidiknya dengan berbagai target yang bersifat “duniawi” namun sebetulnya yang paling mendasar dan penting adalah Aqidah itu tadi. In sha Allah kalo Qolbu (hati) nya baik, baik juga semuanya. Unsur Qolbu itu ada potensi iman (SQ), potensi nafsu (EQ), dan potensi nalar (IQ) yang mana semua ini harus seimbang. Terasa memang, ketika tiga hal ini tidak seimbang, misalnya ketika kita sibuuuk sekali dengan fikiran kita yang disangkut paut kan dengan logika, ketika kita merasa semua permasalahan bisa difikir dengan logika, terkadang justru kita merasa stres dan tertekan. Padahal tidak semua hal bisa difikir dengan logika, yang mana itu adalah rahasia Allah, maka dari itu kita wajib bertawakkal.
Dari Narasumber lainnya, yaitu Ibu Nia dari yayasan konseling Darul Hikam, gda mendapatkan ilmu kalau ternyata anak balita itu tidak bisa diajarkan dengan nasihat atau omelan omelan yang bertubi-tubi. Memang sih, jujur deh, seumuran Nifaa ini (4 tahun) tingkah lakunya sangat membuat gemas terkadang. Terkadang sensitif sekali, tidak mau diatur, suka mencari alasan, dan hal lainnya yang membuat otak ini berfikir berulang-ulang, gimanaaa caranya supaya mau (mandi misalnya, atau makan, atau shalat). Ya ternyata balita memang tidak bisa dilarang, tidak bisa menggunakan kata “TIDAK” yang ada adalah dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Sampai pernah suatu waktu, nifaa suliit sekali untuk diminta foto endorsement (biasanya juga harus ada rayuan rayuan hehe), alhasil gda bilang begini, “ nifaa jangan senyum jangan lihat kamera ya!” dan dia melakukan hal sebaliknya! Hahahaha. GMZ deh. Untuk mengajari balita juga, baiknya adalah lewat contoh dan teladan, misalnya kita sebagai orangtua menyuruh mereka untuk shalat dan mengaji, tapi kita tidak melakukannya? Jangan harap mereka mau nurut deh. Ada juga cara lain dalam mengajari balita, yaitu dengan memberi mainan yang edukatif dan mereka suka, beri pujian sewaktu mereka melakukan kebaikan, beri ruangan atau space khusus untuk mereka berkreasi ( ini benar sekali, karena jujur saja gda sudah pasrah ketika rumah baru kami sekarang tembok nya penuh dengan prakarya anak anak hihihi, sudah tidak mulus lagi, yah namanya juga ada 3 balita di rumah (elus dada) ) jadi sekarang langsung deh prepare tembok khusus corat coret.
Narasumber berikutnya adalah ibu Julia, Ma sha Allah beliau adalah guru sekaligus pendiri salah satu TK di Bandung. Beliau bilang bahwa  yang menjadi prioritas kita sebagai orang tua dalam mendidik anak anaknya adalah pada saat anak baru lahir hingga SMA. Ketika bekal Aqidah, Akhlak dan ilmunya kuat, in sha Allah ketika dia dewasa nanti, dia akan lebih mudah menjalani hidupnya (tapi bukan berarti kita lepas tanggung jawab yaa setelah mereka kuliah nanti). Tidak ada anak yang malas belajar, semua anak itu hakikatnya senang belajar. Jika dia malas belajar, berarti ada sesuatu (faktor luar) sebagai pencetusnya. Kerasa banget deh, di usia segini (26 tahun) dengan dititipi 3 orang anak, terasa tidak mudah dalam mengolah emosi, fikiran, dan tenaga. Karena keinginan, obsesi dan ambisi sedang tinggi namun harus berusaha “meredam” ego tersebut karena dititipi amanah yang lebih besar.  Tapi gda yakin, perjuangan ini tidak akan sia-sia, Bismillah. Pesan ibu Julia yang paling gda ingat adalah kita harus selalu TAWADHU (rendah hati) sehingga kita mau terus belajar tanpa merasa lebih dari yang lainnya, dan selalu BERSYUKUR karena bagaimanapun kita berusaha, sebetulnya Allah lah yang menolong kita. Dan kedua hal ini harus kita tanamkan kepada anak-anak kita. Anak-anak kita pun harus kita kenalkan tentang diri mereka sendiri, tentang siapa Rabbnya, darimana berasal, mau kemana, bagaimana cara kita hidup, dan tujuan hidup ini apa (tidak lain dan tidak bukan adalah untuk IBADAH).
Menurut pengalaman pribadi, menghadapi anak anak itu berbeda-beda sesuai dengan tahapan perkembangan umur dan tingkat kematangan. Tentu berbeda dalam menangani Nifaa yang sudah 4 tahun, dengan Ziran dan Zirin yang masih berumur 1.8 tahun (yang jelas mereka sama sama balita, dan lagi meumeujeuhna (nah lho! apakah ini? hihihi ) Menjadi seorang ibu itu, tidak hanya di tuntut untuk bisa merawat dan mendidik, tapi juga belajar untuk mengelola emosi dan fikiran. Terkadang rasanya tubuh lelah dan sepertinya sudah 5 watt, tapi fikiran di tuntut untuk tidak ikut lelah, karena jika fikiran dan emosi sudah susah berfikir positif, bawaannya ingin marah-marah dan khawatir anak anak menjadi korban pelampiasan (padahal mereka salah apa?) dan biasanya, ketika kita "GALAU" yang inginnya kita diperhatikan / anak anak mengerti, eh malah anak anak biasanya ikut "REWEL" alias galau juga. hehehe!
ohya, pada saat seminar, ada ibu-ibu yang bertanya bagaimana menangani anak di usia remaja? Karena anak-anak masih pada kecil, jadi memang gda belum punya pengalaman dalam menangani anak diusia remaja. Tapi Alhamdulillah, gda dididik oleh orang tua dengan cara yang demokratis. Orangtua hampir tidak pernah memarahi gda dengan penuh emosi dan melarang ini itu (bahkan untuk pilihan pekerjaan, jalan hidup pun orang tua tidak pernah memaksakan kehendak mereka), semua diserahkan kepada gda. Tentunya tidak diserahkan begitu saja, tapi melalui diskusi-diskusi, pengalaman, dan pembelajaran. Biasanya dalam setiap diskusi, bapak/mamah bilang, "kira-kira menurut ghaida, Allah suka tidak? banyak mudhorotnya ataukah manfaatnya?" itu saja yang menjadi pertimbangan (padahal justru pertanyaan seperti itu berat sekali, karena tanggung jawabnya dunia dan akhirat). Alhamdulillah gda jadi seperti diajak "mikir" dan bertanggung jawab pada setiap apapun yang gda lakukan, dan gda sampai saat ini masih belajar untuk lebih menjaga amanah dan bertanggung jawab dengan setiap keputusan yang diambil.

Baiklah, semoga tulisan ini bermanfaat ya! bagi teman-teman yang sudah dititipi amanah berupa anak, tetap semangat! semangat belajar, memperbaiki diri, dan beramal. Semoga anak-anak kita memang menjadi jalan kita untuk bahagia di dunia dan akhirat. ^^ bagi teman-teman yang belum dititipi anak, jangan jadi takut atau bersedih, karena setiap orang sudah ada garis takdir masing-masing. Semua Episode kehidupan kita, tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai JALAN kita beribadah kepadaNya. Bismillah..

Kamis, 01 Januari 2015

Welcome 2015 !

Assalamualaikum temen temen!

Bertemu lagi dengan sayaaaa... Ghaida Tsurayya lewat blog ini di awal tahun 2015 ^^



Yang paling di ingat di tahun 2014 yaitu tahun dimana gda benar-benar seperti masa "orientasi" berusaha mencari "jatidiri" sambil terus belajar dan berusaha langsung mengamalkan. Entah ini dibilang terlambat atau bahkan memang episode hidupnya seperti ini. hehe, katanya kan kalo masa SMA adalah masa pencarian jati diri, tapi gda merasa justru sekarang seperti mengulang proses pencarian sampai ketemu (yang artinya memang sekarang belum "ketemu" 100%) tapi ya mungkin memang begitulah hidup, tiap episodenya berbeda-beda, membuat kita harus terus belajar dan belajar. Hidup itu memang Belajar ^^ dan gda yakin, justru proses itu lah yang Allah catat sebagai ibadah kita (jika kita niatkan karena Allah). Huaaaaa.. tiada kata selain, Bismillah.

Semoga di tahun 2015 ini, bisa mengisi hari-hari dengan hal yang lebih bermanfaat, penuh kebahagiaan dan keberkahan dari Allah SWT. Terkadang kita sibuk menyusun rencana ini dan itu, dengan berbagai target dan ambisi, namun Allah jua lah yang berkehendak. Semoga apa yang kita inginkan, kita rencanakan, ada tuntunan Allah di dalamnya. Rasulullah bilang bahwa manusia paling hebat adalah yang bisa melawan hawa nafsunya, dan memaaang melawan hawa nafsu diri tidaklah mudah, setan selalu membisiki kita untuk melakukan hal yang tidak Allah sukai baik itu terang terangan maupun sembunyi-sembunyi. Semoga di tahun 2015 ini, apapun rencana kita, apapun target kita, kita bisa melakukan sebaik-baiknya hanya karena Allah semata, jadi setan kalah deh! ^^ Let's start this 2015 with Bismillahirrohmanirrohim ^^