Alhamdulillah akhirnya ada kesempatan juga nulis tentang ini..
jujur belum berani nulis dari kemarin-kemarin karena gda merasa masih dalam tahap perjuangan, dan Alhamdulillah tanggal 5 Maret 2015 kemarin secara tidak langsung mengatakan bahwa Ziran dan Zirin lulus S3 ASI. Dulu pas nifaa memang tidak lulus sampai S3, disapih pada saat usia 1 tahun 8 bulan karena keburu hamil ZiZi, dan setiap menyusui Nifaa terjadi kontraksi, sehingga proses menyusui harus di stop. Alhamdulillah tidak sulit untuk menyapih nifaa, karena dia anaknya ternyata pengertian sekali! memang butuh proses dan usaha, ketika dibilang Nifaa harus berhenti karena susunya untuk adik adik di dalam perut bundanya, Nifaa mengerti ^^ usaha lainnya adalah Nifaa tidur sama Yangtie Hema dulu selama beberapa hari, karena biasanya kan kalau tengah malam cari mimi bundanya. ^^
Ketika Flash back dulu sewaktu awal melahirkan Ziran Zirin, tentunya seperti ibu-ibu lainnya yang mengharapkan anak anak bisa full ASI dan ASIX alias asi eksklusive. Banyak sekali alasan mengapa ASI lebih baik, baik untuk anak maupun Ibunya, dan betapa ini bisa disebut sebagai ladang jihad seorang ibu. Ya, dibilang termasuk jihad karena ternyata memang butuh PERJUANGAN. Sewaktu baru banget lahiran, sudah siap breast pump, perlengkapan menyusui dan perlengkapan stock ASI lainnya, dan ternyata.. tidak seperti yang dikira! dulu sewaktu lahiran nifaa, ASI sudah full dan hasil pumping cukup banyak, tapi ternyata ini mah kempes pes pes. Rasanya sedih, panik, tapi harus berusaha menenangkan diri, karena emosi sangat berpengaruh kepada produksi dan pengeluaran ASI. Gda langsung mikir, Ya Alloh bagaimana ini, ada dua bayi yang harus disusui, sedangkan ini kempes begini. hiks. Istighfar.. istighfar.. semakin kita panik, ASI semakin tersendat. Gda tetap berusaha untuk menyusui langsung, dan rooming in dengan para bayi ketika baru lahir. Beberapa tamu menjenguk, dan paling sedih sewaktu ada yang bilang, "kenapa sedikit gitu ASInya? itu bayinya nelen air susu gak sih?" Ya Allah, semakin drop. Gda jadi mengambil pelajaran, lebih baik menyemangati dan mensupport seorang ibu yang baru saja melahirkan anaknya untuk bisa menyusui, daripada melontarkan pertanyaan yang sebetulnya efeknya membuat drop sang ibu. Seperti biasa, bayi baru lahir belum tau jam tidur dan jam bangun, sehingga sering bangun tengah malam sekitar 2-3 kali untuk melek dan menyusu. Ya Allah, ternyata begini ya dititipi anak kembar, gda bangun hampir tiap jam. Karena Ziran dan Zirin jam bangunnya velum bersamaan, kadang jam 11 zirin bangun, gda baru mulai tidur, tiba-tiba ziran bangun jam 12 dan pup. Jadi gda seperti tidur ayam, yang sejam sekali bangun. Awal-awal sering keliyengan tapi lama-lama terbiasa. Alhamdulillah ada suami, mama, dan mertua yang bergantian jaga piket untuk membantu ketika tengah malam pada bangun. Belum lagi tengah malam rasanya pusiiing sekalii, eh taunya kelaparan. Makan bisa 8 kali porsi nasi dalam sehari, saking kelaparan dan yang nyusu adalah 2 bayi laki-laki. hehe, Alasan! padahal betul. Jadi lebih gendut pas lahiran daripada pas hamil deh. Soalnya rasanya makan tuh enak enak banget! tapi memang dalam kamus hidup gda, hanya ada makanan enak dan enak sekali. Eyyaa Eyyaaa.
Hingga pada suatu hari, ternyata Ziran Zirin Bilirubinnya tinggi sehingga harus di inapkan di RS Hermina Pasteur, untuk di sinari supaya gak kuning. Kalau dulu pas nifaa, rasanya sedih sekali, baru melahirkan langsung harus berpisah dan berusahaa sekali untuk tetap ASIX tanpa diberi susu formula, jadi jam 1 malem, jam 3 subuh tetap mengantar ASI ke RS. Nah pas Ziran Zirin ini rasanya kewalahan sekali, pumping hasilnya belum banyak sedangkan kebutuhan bayi tinggi. Akhirnya dengan berat hati gda memutuskan untuk menyambung dengan susu formula. Sewaktu ZiZi di RS, gda bisa istirahat di malam harinya, sehingga ASI ketika pagi hari menjadi lebih banyak. Sewaktu ZiZi di RS ini gda sudah tidak terlampau panik, karena memang sudah pengalaman nifaa dulu, dan In sha Allah RS menjaga bayi bayi kita. Selain itu, jika kita panik, menangis dan ingat terus ke bayi kita, ternyata bayi kita merasakan hal yang sama sehingga terkadang menjadi rewel. Akhirnya setelah 3 hari, Ziran Zirin boleh pulang dari RS, walaupun sebetulnya bilirubinnya masih 10 (tidak terlalu rendah) tapi karena mau Akikahan ( Sunnahnya adalah hari ke-7 setelah lahir), jadi pulang deh. Rasanya kangen sekali! Hari demi hari kami lalui, ternyata memang kegiatan yang bisa di lakukan adalah hanya menyusui. Yak! Menyusui 2 bayi laki-laki yang sedang masa growth spurt. Masa growth spurt itu adalah masa dimana bayi seperti tidak kenyang-kenyang, dan membutuhkan asupan yang banyak sekaligus menstimulasi payudara kita agar memproduksi asi lebih banyak. konsepnya semakin banyak di stimulasi ( oleh bayi langsung ataupun di pompa) semakin banyak produksinya. Gda mulai kewalahan, bahkan makan dan mandi saja hampir tidak sempat jika tidak disela. Makan kadang disuapin, mana lapar terus kan. hehe. Memang dibutuhkan perjuangan melawan rasa lelah, emosi yang labil karena perubahan hormon pasca melahirkan, rasa bosan, rasa capek, ahh dan sebagainya deh. Hingga suatu hari, rasanya sudah sangat lelah dan lingkungan mendukung untuk, " udah teh ghaida, di sambung aja sama susu formula, gak apa apa kok, kan tetap dominan ASI". oh gitu ya? belum lagi ada seorang dokter yang mengatakan bahwa, " Ah anak kembar laki-laki mah jarang yang ASI eksklusive, hampir semuanya disambung kok! gak apa apa" Akhirnya ketika gda mulai sangat kewalahan, dan mindset gda sampai pada titik "Ah ini sepertinya asi sudah gak keluar lagi, sudah kempes, belum produksi" gda sambung dengan susu formula. Rasanya enak enak gak enak, kenapa? enaknya karena kita mempunyai waktu lebih banyak untuk istirahat ( apalagi sewaktu baru melahirkan gini, kondisi badan biasanya pegal-pegal, sakit-sakit, belum lagi lecet, perih dan masih pemulihan bekas lahiran). Tapi gak enak nya adalah entah mengapa hati kecil rasanya perih setiap mau memberi susu formula (mungkin beda-beda ya rasanya tiap ibu) rasanya seperti campuran antara merasa egois, merasa asi adalah asupan terbaik yang sudah Allah siapkan tapi kok di tambah, dan banyak pokoknya galau galau gichu. selama sekitar 3 minggu, gda sambung dengan susu formula, dan memang benar jadi terlena! Ya Allah, istighfar. Memang gda jadi terlena, ketika anak mau menyusu, dengan dalih butuh istirahat dan perih karena lecet, jadi diberi susu formula. tapi jujur saja selama itu hati tidak bahagia. Galau lagi deh, ini sampai kapan? masa selamanya disambung? jadi ketergantungan dengan peralatan susu atuh, botol steril dan lain sebagainya. Kan kalau asi langsung dari ibunya lebih praktis dan murah meriah. Hingga suatu hari gda searching dan bertanya di akun social media twitter, sebetulnya bagaimana menyusui bayi kembar itu? Alhamdulillah, Allah menuntun gda kepada suatu artikel yang isinya adalah "Allah menciptakan makhluk dengan rezekinya masing-masing, jadi kalau lahir bayi kembar mau itu 2 atau 3, berarti sebetulnya ada rezekinya". Dan terimakasih kepada teh Della istrinya Irfan Hakim, yang ternyata mempunyai anak kembar dan sangat menginspirasi. Teh Della pernah meninggalkan berkulkas-kulkas berisi botol ASI hasil pumping ketika hendak pergi haji. Saking tekad kuat ingin anak anak kembarnya tetap ASIX walaupun ditinggal 1bulan lebih untuk haji. Ma Sha Allah. Teh della bilang, bukan masalah ASI banyak atau sedikit, tapi bagaimana MANAGEMENT ASI itu sendiri. Dimulai dari Management emosi dan mindset, kalau harus selalu yakin dan optimis serta meminta kepada Allah kalau ASI kita mengalir deras untuk anak anak kita. enjoy, happy, dan ikhlas. Selain itu, sebisa mungkin 2 jam sekali pumping. Karena merasa susah sekali ketika anak-anak tidur, rasanya kan pengen tidur juga daripada pumping. Akhirnya gda pumping ketika yang satu menyusui dan yang satu tidur. Jadi kiri menyusui bayi, kanan dipumping. ternyata keluarnya lebih deras dan lebih banyak! Alhamdulillah. Awal melahirkan memang biasanya hasil pumping tidak banyak, tapi lama-lama kalau sering jadi banyak. Ingat banget dulu pumping pertama kali untuk 1 PD hanya 20 ml, tapi lama-lama sekali pumping 1 PD bisa 200 ml. Sampai heran sendiri ^^ dikarenakan ini dua bayi yang menyusu, rasanya kalau satu-satu habis waktu gda hanya untuk menyusui. Memang ternyata lebih baik tandem alias menyusu bersama. Dulu rasanya sulit dan tidak biasa, harus menggunakan bantal menyusui dengan posisi "football" ditambah 2 bantal kanan dan kiri, dan 2 bantal di belakang punggung agar tetap tegak namun tidak terlampau pegal. Karena mereka masih kecil sekali, jadi harus di topang oleh tangan gda. Lama kelamaan, karena dirasa pegal juga posisi begini, Akhirnya mencoba sambil tiduran dengan posisi di templokkan di kiri dan kanan (menggunakan guling di kiri dan kanan juga). Lama-lama terbiasa dan Alhamdulillah sangat mempersingkat waktu.
pada saat Ziran Zirin usia 1 bulan, gda bertekad untuk stop tambahan susu Formula. Awal-awal gda sempat mengganti susu formula dengan donor ASI dari seorang teman dan Adik ipar yang sama-sama baru melahirkan. Konsepnya adalah yang penting kita tau siapa yang mendonorkan, berbeda jenis kelamin, dan stop sufor. Gak banyak sih, tapi Alhamdulillah sangat terbantu, sehingga gda juga bisa sambil nyetok ASIP (asi perah). Sehingga sewaktu kelelahan, ZiZi bisa diberi ASIP. Ujiannya lagi adalah Nifaa ternyata cemburu beraaat. Karena mungkin dia terbiasa jadi pusat perhatian (cucu pertama dari kedua belah pihak orangtua), eh tiba-tiba ada adiknya 3 orang ( Ziran Zirin Arka *anaknya adik ipar* ) jadi memang nifaa cemburu berat. Inget banget suatu malam sekitar jam 12 malam, Nifaa nangiiiis, bundanya gak boleh menyusui adik-adiknya, stock ASIP sedikit dan Ziran Zirin masih proses adaptasi dengan botol dan dot sehingga tidak mau, Nifaa harus di gendong terus. Rasanya tidak tega, sedih, capek, kasian sama nifaa dan adik-adiknya. Istighfaaar aja terus. Akhirnya malah bundanya ikut nangis deh, jadi nangis berempat. Huhuhu. Saking capek dan semua nangis jerit-jerit pengen sama bundanya. Zirin nangisnya lamaa sekali, sampai khawatir karena bayi nangis malam-malam. Bener-bener sulit rasanya untuk tenang saat itu. Alhamdulillah Mama Ninih datang dan membacakan ayat-ayat Quran, dan ternyata Zirin berhenti nangis. Ternyata begini yaa dititipi 1 balita dan 2 bayi newborn. Masih di tekad kuat untuk ASI eksklusive, hari berganti hari tidak jauh dari menyusui. Sewaktu menyusui dan menyetok ASIP juga emosi harus di jaga, ternyata anak-anak lebih tenang ketika membaca asma Allah dan ayat-ayat Quran, ketimbang pada saat menyusui bundanya pegang gadget baik untuk urusan kerjaan,chatting yang kurang bermanfaat atau kepo kepo ( Astaghfirullah) tapi ya godaan ada aja. Kadang kalau lagi agak-agak gimanaaa gitu, nonton korean drama deh! hehe, makannya Nifa ZiZi kaya orang korea kann? dari hamil emang suka (ngarep dot com, hehe).
Hari berganti hari dan Alhamdulillah ZiZi menggendut seperti di pompa, dan berhasil lulus S1 ASI eksklusive ( sempet di tambah sufor tea yang 3 minggu pertama). Ya Allah ternyata bisaaaa.. Semua tergantung pertolongan Allah, manajemen emosi, menejemen hati, dan manajemen ASI. Rasanya selalu terharu kalau melihat anak-anak kita tumbuh berkembang, dan Alhamdulillah selama ASIX ini ZiZi jaraaang sekali sakit.
begitulah cerita singkat tapi panjang ini. Semoga ada manfaatnya. Part selanjutnya menyusul yaaa ^^ semangat buat teman-teman yang masih menyusui, ini adalah ladang JIHAD kita ^^
wah ternyata teh gda juga suka drakor >.< yee kita samaa. terimakasih sudah berbagi pengalaman teh
BalasHapusLuar biasa perjuangannya Ghaida, sangat menginspirasi :)
BalasHapusit's a Great xperience teh ghaida...ilmu y b'manfaat
BalasHapusMaasyaa Allah.. ikut terharu.. barakallahu fiik, teh.. semoga sekeluarga sehat selalu :') keep inspiring ya, teh..
BalasHapusSubhanallah sekali teteh, menginspirasi sekali bagi saya yang calon ibu dari anak kembar kelak, terima kasih
BalasHapussubhanallah kaka sampai meneteskan air mata bacanya, insyaallah bermanfaat ketika nanti saya menjadi orang tua. amin.
BalasHapussubhanallah..^^ menarik ceritanya mbak..^^ salam kenal y mbak..^^ assalamu'alaikum..
BalasHapusayo bunda. semangat.. sip
BalasHapusBermanfaat sekali tulisannya.. Ingin belajar juga untuk menyusui bayi kembar :D
BalasHapusBermanfaat sekali tulisannya.. Ingin belajar juga untuk menyusui bayi kembar :D
BalasHapusSemangat ibu2 indonesia mari cita cetak generasi terbaik bangsa
BalasHapusKebayang riweuhnya. Ini baru nyusuin 1 aja kadangkala suka rempong, hehehe. Anakku juga jadi terbiasa dan lebih tenang kalo dinenenin sambil dibacain shalawat dan dzikir. Jadi lebih gampang pulesnya, hohoho.
BalasHapusWaaa teteh Gda keren ih :))
BalasHapusJadi terbayangkan gimana perjuangan teh ghaida. Apalagi yg bagian nangis berempat. Jd ikut nangis juga bacanya 😢
BalasHapusiihh.. sukaa.. keren-keren bangeett.. suksess yaaa ;)
BalasHapussalam http://purimuslim.com
Masyaallah luar biasa... sangat menginspirasi ... saya juga saat ini mempunyai anak perempuan 3th, dan sedang hamil kembar2 8bln, kurang lebih sama sperti gda... doakan semoga lancaar dan ASI melimpah ya mbaa^^. Amiiin
BalasHapusMasyaallah luar biasa... sangat menginspirasi ... saya juga saat ini mempunyai anak perempuan 3th, dan sedang hamil kembar2 8bln, kurang lebih sama sperti gda... doakan semoga lancaar dan ASI melimpah ya mbaa^^. Amiiin
BalasHapusTeh ghaida kisahny hmpr sm dgn kshku.. aq pun skr alhamdulillah diamanahi 1 batita prmpuan dan 2 bayi kembar lk2.. yg batita 3thn 4bln dan yg bayi 5bln..aq pun ngsh ank kmbarku asi tp nyusuin lngsung ga d pompa biar praktis coz aq stay drmh...dan terkadang aq jg sering mnghdapi saat kakany sering cemburu k ade2ny..
BalasHapus